Universitas Islam Bandung Repository

Konstruksi Sejarah 1965 dalam Film Senyap The Look of Silence

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor
dc.creator Umara, Faris Fakhriansyah
dc.creator Fardiah, Dedeh
dc.date 2017-01-25
dc.date.accessioned 2019-09-12T03:00:27Z
dc.date.available 2019-09-12T03:00:27Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/5948
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/23204
dc.description Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang paling kuat dalam mempengaruhi khalayaknya, terutama secara psikologis. Film juga dapat dijadikan sebuah alat untuk mengungkap sekaligus menyimpan arsip sebuah sejarah. Film Senyap “The Look of Silence” merupakan sebuah film yang mengangkat persoalan sejarah pembantaian massal manusia yang terjadi di Indonesia tahun 1965 silam. Dengan mengangkat mengenai para pelaku juga keluarga korban pembantaian tersebut film ini mencoba mengungkap sisi lain sejarah yang selama ini masih sangat jarang ditemukan di Indonesia. Makalah seminar ini meneliti tentang bagaimana media membingkai konstruksi sejarah 1965 pada film dokumenter Senyap “The Look of Silence”. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing model William A. Gamson, di mana pada model ini menggunakan dialog-dialog verbal dan non-verbal sebagai objek penelitian dan capture adegan sebagai data pendukung penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan sutradara mengkonstruksi perbandingan yang cukup siginifikan antara pelaku pembantaian dan para korban. Pelaku pembantaian dikonstruksikan sebagai kalangan yang mapan dan bangga terhadap apa yang mereka lakukan di tahun 1965. Sedangkan para korban dikonstruksi sebagai kalangan yang menderita dan menyimpan dendam sampai hari ini. Berdasarkan dua bingkai utama atau frame central idea dalam film ini yakni pencapaian para algojo dan hidupnya kini dan nasib keluarga yang ditinggalkan.  Film is one of the mass communication media which is strong enough to affect the audiences, especially psychologically. Film also can be used as a tool to uncover and store a historical archive. The Look Of Silence or “Senyap” is a film that raises issue of the mass slaughter of human history in the year of 1965 ago in Indonesia. With the lift up about the executors also massacre family, this film is try to reveals another side of history which is still very rare in Indonesia at this time. This thesis researched about how mass media framed the construction history of 1965 in the documentary film called The Look of Silence “Senyap”. This thesis used qualitative research and framing analysis approachment William A. Gamson model which is in this model used verbal dialogs and non-verbal as an object research and scene capture as data supporting research. The result in this research show that the director constructed an adequate comparison between the executors and the victim. The executors are constructed as an established and proud about what they did in 1965. While the victims are constructed as among those who suffer and holding a grudge until this time. Based on two frame central ideas in this film that is achievement of the executors and the fate of the families left behind.
dc.description Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang paling kuat dalam mempengaruhi khalayaknya, terutama secara psikologis. Film juga dapat dijadikan sebuah alat untuk mengungkap sekaligus menyimpan arsip sebuah sejarah. Film Senyap “The Look of Silence” merupakan sebuah film yang mengangkat persoalan sejarah pembantaian massal manusia yang terjadi di Indonesia tahun 1965 silam. Dengan mengangkat mengenai para pelaku juga keluarga korban pembantaian tersebut film ini mencoba mengungkap sisi lain sejarah yang selama ini masih sangat jarang ditemukan di Indonesia. Makalah seminar ini meneliti tentang bagaimana media membingkai konstruksi sejarah 1965 pada film dokumenter Senyap “The Look of Silence”. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing model William A. Gamson, di mana pada model ini menggunakan dialog-dialog verbal dan non-verbal sebagai objek penelitian dan capture adegan sebagai data pendukung penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan sutradara mengkonstruksi perbandingan yang cukup siginifikan antara pelaku pembantaian dan para korban. Pelaku pembantaian dikonstruksikan sebagai kalangan yang mapan dan bangga terhadap apa yang mereka lakukan di tahun 1965. Sedangkan para korban dikonstruksi sebagai kalangan yang menderita dan menyimpan dendam sampai hari ini. Berdasarkan dua bingkai utama atau frame central idea dalam film ini yakni pencapaian para algojo dan hidupnya kini dan nasib keluarga yang ditinggalkan. 
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/5948/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Jurnalistik
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 3, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2017); 42-49
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 3, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2017); 42-49
dc.source 2460-6529
dc.subject Journalisme
dc.subject Film, History of 1965, The Look of Silence “Senyap”, Framing Analysis
dc.subject Ilmu Jurnalistik
dc.subject Film, Sejarah 1965, Senyap “The Look of Silence”, Analisis Framing
dc.title Konstruksi Sejarah 1965 dalam Film Senyap The Look of Silence
dc.title Konstruksi Sejarah 1965 dalam Film Senyap The Look of Silence
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Qualitative
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Jurnalistik [280]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account