dc.contributor |
Fakultas Ilmu Komunikasi |
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Abriansyah, Nararya Pekerti |
|
dc.creator |
Umar, Tia Muthiah |
|
dc.date |
2018-09-28 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-12T03:00:28Z |
|
dc.date.available |
2019-09-12T03:00:28Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/12359 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/23220 |
|
dc.description |
Abstract. The film depicts the State of Jakarta in 2036 who has become a free country, the country's Liberals. Religion is gone in most communities, so religion becomes extremely sensitive. Disquiet is what aspects influenced the research. The purpose of this research is how film director described the liberalism in the movie "3; Alif Lam Mim ". This research method using semiotics, a science that examines signs. A theory of semiotics that is used is the television codes of John Fiske. In this study, researchers examined three levels of theory of John Fiske, i.e., level of reality, the level of ideology, and the level of representation. The results of this study concluded that liberalism in the film 3; Alif Lam Mim is demonstrated through the level of reality, the level of representation, and ideological level. Illustrated with dialogue that was read by the players. The film shows that the importance of religion in our lives. Every man cannot rule out religion from his life.Keywords: Movie, Semiotics, Liberalism, 3; Alif Lam Mim Abstrak. Film 3; Alif Lam Mim ini menggambarkan keadaan Jakarta pada tahun 2036 yang sudah menjadi negara bebas, negara liberal. Agama sudah hilang di sebagian masyarakat, sehingga agama menjadi hal yang sangat sensitif. Keresahan inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana film sutradara menggambarkan liberalisme dalam film “3; Alif Lam Mim”. Penelitian ini menggunakan metode semiotika, yaitu suatu ilmu yang mengkaji tentang tanda tanda. Teori semiotika yang digunakan adalah kode-kode televisi John Fiske. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tiga level dari teori John Fiske, yaitu, level realitas, level ideologi, dan level representasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa liberalisme dalam film 3; Alif Lam Mim ditunjukkan melalui level realitas, level representasi, dan level ideologi. Digambarkan dengan dialog-dialog yang dibacakan oleh para pemainnya. Film ini memperlihatkan bahwa betapa pentingnya agama dalam kehidupan kita. Setiap manusia tidak bisa mengesampingkan agama dari kehidupannya.Kata Kunci: Film, Semiotika, Liberalisme, 3; Alif Lam Mim |
|
dc.description |
Abstrak. Film 3; Alif Lam Mim ini menggambarkan keadaan Jakarta pada tahun 2036 yang sudah menjadi negara bebas, negara liberal. Agama sudah hilang di sebagian masyarakat, sehingga agama menjadi hal yang sangat sensitif. Keresahan inilah yang melatarbelakangi penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana film sutradara menggambarkan liberalisme dalam film “3; Alif Lam Mim”. Penelitian ini menggunakan metode semiotika, yaitu suatu ilmu yang mengkaji tentang tanda tanda. Teori semiotika yang digunakan adalah kode-kode televisi John Fiske. Dalam penelitian ini, peneliti meneliti tiga level dari teori John Fiske, yaitu, level realitas, level ideologi, dan level representasi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa liberalisme dalam film 3; Alif Lam Mim ditunjukkan melalui level realitas, level representasi, dan level ideologi. Digambarkan dengan dialog-dialog yang dibacakan oleh para pemainnya. Film ini memperlihatkan bahwa betapa pentingnya agama dalam kehidupan kita. Setiap manusia tidak bisa mengesampingkan agama dari kehidupannya.Kata Kunci: Film, Semiotika, Liberalisme, 3; Alif Lam Mim |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
eng |
|
dc.publisher |
Prosiding Jurnalistik |
|
dc.publisher |
Prosiding Jurnalistik |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/12359/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2018 Prosiding Jurnalistik |
|
dc.source |
Prosiding Jurnalistik; Vol 4, No 2, Prosiding Jurnalistik (Agustus, 2018); 130-136 |
|
dc.source |
Prosiding Jurnalistik; Vol 4, No 2, Prosiding Jurnalistik (Agustus, 2018); 130-136 |
|
dc.source |
2460-6529 |
|
dc.subject |
Jurnalistik |
|
dc.subject |
Film, Semiotika, Liberalisme, 3; Alif Lam Mim |
|
dc.subject |
|
|
dc.subject |
Movie, Semiotics, Liberalism, 3; Alif Lam Mim |
|
dc.title |
Liberalisme dalam Film 3; Alif Lam Mim |
|
dc.title |
Liberalisme dalam Film 3; Alif Lam Mim |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kualitatif |
|
dc.type |
|
|