dc.contributor |
|
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Andiani, Della |
|
dc.creator |
Rinawati, Rini |
|
dc.date |
2017-01-25 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-12T05:42:35Z |
|
dc.date.available |
2019-09-12T05:42:35Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/5938 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/23933 |
|
dc.description |
This thesis is titled “Representation of Dangdut Contemporery in D’academy”. Dangdut is the music that always predicted as the original cultureof Indonesia is part of the cultural development. Although sometimes music dangdut is still regarded as the urban and lower classes of society but Dangdut is asset of Indonesia culture that we must be keepin on it. The way is by showing dangdut with different concept from dangdut that exsiting now by on air in television. This method was used incorrectly showing in Indosiar to represent dangdut become more contemporary and the event called d'academy. The purpose of this study was to determine the representation of contemporary dangdut through social codes John Fiske consisting of levels of reality, the level of representation and ideological level. Data collection techniques were obtained, acquired through the study of documents by watched d'academy especially d'academy's at first season. Also from the results of direct interviews with Mr. Idi Subandi Ibrahim as an observer of contemporary culture and also with Iksan Hermana as a viewers d'academy. In addition, data were also obtained through the study of literature and documentation in the form of photographs. Based on the results of the research, it can be concluded that representation of dangdut d'academy has become more contemporary through social codes such as the level of reality is valid with we can the way their wearing dress, their make up and also the behavior of the participant d'academy. At the level of representation is valid by the magnificent stage and lighting show. Recently the level of ideology with the ideology of capitalism that directly make dangdut as a commodity. Skripsi ini berjudul “Representasi Dangdut Kontemporer dalam Acara D’Academy”. Dangdut sebagai musik yang selalu digadang-gadang sebagai budaya asli Indonesia merupakan bagian dari perkembangan budaya bangsa. Walaupun terkadang dangdut masih dianggap sebagai musik kaum urban dan masyarakat kelas bawah tetapi dangdut adalah aset budaya Indonesia yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Salah satu caranya adalah dengan menampilkan konsep dangdut yang berbeda dari sudah ada sekarang dan ditayangkan di media televisi. Cara ini lah yang dipakai salah satau televisi swasta Indosiar untuk merepresentasikan dangdut menjadi lebih kontemporer melalui acara bernama d’academy. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk untuk mengetahui representasi dangdut kontemporer melalui kode-kode sosial John Fiske yang terdiri dari level realitas, level representasi dan level ideologi. Data yang yang didapatkan, diperoleh melalui studi dokumen dengan melihat tayangan d’academy khusunya d’academy musim pertama. Juga dari hasil wawancara secara langsung dengan Bapak Idi Subandi Ibrahim sebagai pengamat budaya kontemporer dan juga dengan Iksan Hermana sebagai penonton d’academy. Selain itu data juga didapatkan melalui hasil studi literatur serta dokumentasi berupa foto. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa d’academy telah merepresentasikan dangdut menjadi lebih kontemporer melalui kode-kode sosial seperti level realitas dibuktikan dengan cara berpakaian , make up dan juga perilaku peserta d’academy. Pada level representasi dibuktikan dengan megahnya panggung dan tata cahaya yang ditampilkan. Terakhir dalam level ideologi melalui ideologi kapitalisme yang secara tidak langsung menjadikan dangdut sebagai komoditas. Kata Kunci: Iklan, Kesadaran Merek, Le Minerale. |
|
dc.description |
Skripsi ini berjudul “Representasi Dangdut Kontemporer dalam Acara D’Academy”. Dangdut sebagai musik yang selalu digadang-gadang sebagai budaya asli Indonesia merupakan bagian dari perkembangan budaya bangsa. Walaupun terkadang dangdut masih dianggap sebagai musik kaum urban dan masyarakat kelas bawah tetapi dangdut adalah aset budaya Indonesia yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Salah satu caranya adalah dengan menampilkan konsep dangdut yang berbeda dari sudah ada sekarang dan ditayangkan di media televisi. Cara ini lah yang dipakai salah satau televisi swasta Indosiar untuk merepresentasikan dangdut menjadi lebih kontemporer melalui acara bernama d’academy. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk untuk mengetahui representasi dangdut kontemporer melalui kode-kode sosial John Fiske yang terdiri dari level realitas, level representasi dan level ideologi. Data yang yang didapatkan, diperoleh melalui studi dokumen dengan melihat tayangan d’academy khusunya d’academy musim pertama. Juga dari hasil wawancara secara langsung dengan Bapak Idi Subandi Ibrahim sebagai pengamat budaya kontemporer dan juga dengan Iksan Hermana sebagai penonton d’academy. Selain itu data juga didapatkan melalui hasil studi literatur serta dokumentasi berupa foto. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa d’academy telah merepresentasikan dangdut menjadi lebih kontemporer melalui kode-kode sosial seperti level realitas dibuktikan dengan cara berpakaian , make up dan juga perilaku peserta d’academy. Pada level representasi dibuktikan dengan megahnya panggung dan tata cahaya yang ditampilkan. Terakhir dalam level ideologi melalui ideologi kapitalisme yang secara tidak langsung menjadikan dangdut sebagai komoditas. Kata Kunci: Iklan, Kesadaran Merek, Le Minerale. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Prosiding Manajemen Komunikasi |
|
dc.publisher |
Prosiding Manajemen Komunikasi |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/5938/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2017 Prosiding Manajemen Komunikasi |
|
dc.source |
Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 3, No 1, Prosiding Manajemen Komunikasi (Februari, 2017); 149-154 |
|
dc.source |
Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 3, No 1, Prosiding Manajemen Komunikasi (Februari, 2017); 149-154 |
|
dc.source |
2460-6537 |
|
dc.subject |
Manajemen Komunikasi |
|
dc.subject |
Dangdut, Representation, Kontemporer |
|
dc.subject |
Manajemen Komunikasi |
|
dc.subject |
Dangdut, Representasi, Kontemporer |
|
dc.title |
Representasi Dangdut Kontemporer dalam Acara D’Academy |
|
dc.title |
Representasi Dangdut Kontemporer dalam Acara D’Academy |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|