Universitas Islam Bandung Repository

Hubungan Pesan SMS Blast Dunkin Donuts dengan Minat Beli Konsumen di Bandung

Show simple item record

dc.contributor
dc.contributor Universitas Islam Bandung
dc.creator Gustian, Mochamad Ridha
dc.creator Rosyad, Udung Noor
dc.date 2017-01-18
dc.date.accessioned 2019-09-12T05:42:42Z
dc.date.available 2019-09-12T05:42:42Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/5350
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/24025
dc.description The digital era is a period in which most of the public using digital systems in their daily lives. In a marketing standpoint, digital technology led revolution of how marketing is done. These changes occur with the speed, form and impact have never imagined before. Digitizing technology, bump the users of smartphones which will penetrate 1 billion in Asia in 2015 to accelerate the momentum of this continent to the revolution in the field of digital marketing. The theory which is used in this research is the theory of marketing communications. Where according to (Suryanto. 2007: 141), marketing communications is one of the four major elements of the marketing mix of companies. Marketers need to know how to use advertising, sales promotion, publicity, and personal selling to communicate a product to the consumer and their values or the target destination. The research method used in this research is quantitative communication research methods and types of correlational research. This study aims to determine the relationship between Dunkin Donuts SMS blast message with consumers buying interest in Bandung. The technique of collecting data from this study using three techniques of data collection were questionnaires, literature, and interviews. Based on the results of this research indicate that after doing the analysis and discussion of data obtained from 75 respondents. Then, the result is a positive correlation between the content of the message, message structure, and message format consumers to buy Dunkin Donuts in Bandung which is worth already significant. While a positive relationship between the source of the message to consumers to buy Dunkin Donuts in Bandung get a low value but surely. It is, to the conclusion that a message sent to the consumer has a special meaning for consumers. However, these results do not be too large so that consumers still have no alternative other brands though not a pitch similar as Dunkin Donuts did. Era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar publik pada era tersebut menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam sudut pandang pemasaran, Teknologi digital memunculkan revolusi bagaimana pemasaran dilakukan. Perubahan ini terjadi dengan kecepatan, bentuk dan dampak yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Digitalisasi teknologi, melonjakan pemakai smartphone yang akan menembus 1 miliar di Asia pada tahun 2015 menjadi momentum benua ini untuk mempercepat revolusi pemasaran dalam bidang digital. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi pemasaran. Dimana  menurut (Suryanto. 2007: 141) komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan personal untuk mengkomunikasikan suatu produk beserta nilainya kepada konsumen yang dituju atau target. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komunikasi kuantitatif dan jenis penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pesan SMS blast Dunkin Donuts dengan minat beli konsumen di Bandung. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, kuesioner, studi pustaka, serta wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari 75 responden. Maka, diperoleh hasil adanya hubungan yang positif antara isi pesan, struktur pesan, dan format pesan dengan minat beli konsumen Dunkin Donuts di Bandung yang bernilai sudah cukup berarti. Sedangkan hubungan positif antara sumber pesan dengan minat beli konsumen Dunkin Donuts di Bandung mendapatkan nilai yang rendah tetapi pasti. Hal ini, memberikan kesimpulan bahwa pesan yang dikirimkan kepada konsumen memiliki arti tersendiri untuk konsumennya. Tetapi, hasil tersebut hubungannya tidak terlalu besar sehingga konsumen masih memiliki alternatif merek lain meskipun tidak melakukan promosi yang sejenis seperti yang Dunkin Donuts lakukan.
dc.description Era digital merupakan suatu masa di mana sebagian besar publik pada era tersebut menggunakan sistem digital dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam sudut pandang pemasaran, Teknologi digital memunculkan revolusi bagaimana pemasaran dilakukan. Perubahan ini terjadi dengan kecepatan, bentuk dan dampak yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Digitalisasi teknologi, melonjakan pemakai smartphone yang akan menembus 1 miliar di Asia pada tahun 2015 menjadi momentum benua ini untuk mempercepat revolusi pemasaran dalam bidang digital. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi pemasaran. Dimana  menurut (Suryanto. 2007: 141) komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan, publisitas, dan penjualan personal untuk mengkomunikasikan suatu produk beserta nilainya kepada konsumen yang dituju atau target. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian komunikasi kuantitatif dan jenis penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pesan SMS blast Dunkin Donuts dengan minat beli konsumen di Bandung. Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, kuesioner, studi pustaka, serta wawancara. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah melakukan analisis dan pembahasan terhadap data yang diperoleh dari 75 responden. Maka, diperoleh hasil adanya hubungan yang positif antara isi pesan, struktur pesan, dan format pesan dengan minat beli konsumen Dunkin Donuts di Bandung yang bernilai sudah cukup berarti. Sedangkan hubungan positif antara sumber pesan dengan minat beli konsumen Dunkin Donuts di Bandung mendapatkan nilai yang rendah tetapi pasti. Hal ini, memberikan kesimpulan bahwa pesan yang dikirimkan kepada konsumen memiliki arti tersendiri untuk konsumennya. Tetapi, hasil tersebut hubungannya tidak terlalu besar sehingga konsumen masih memiliki alternatif merek lain meskipun tidak melakukan promosi yang sejenis seperti yang Dunkin Donuts lakukan.
dc.format application/pdf
dc.language ind
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.publisher Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/5350/pdf
dc.rights Copyright (c) 2017 Prosiding Manajemen Komunikasi
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 3, No 1, Prosiding Manajemen Komunikasi (Februari, 2017); 21-26
dc.source Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 3, No 1, Prosiding Manajemen Komunikasi (Februari, 2017); 21-26
dc.source 2460-6537
dc.subject Komunikasi; Pemasaran; Manajemen Komunikasi;
dc.subject Message, SMS Blast, Consumer Buying Interest
dc.subject Komunikasi; Pemasaran; Manajemen Komunikasi;
dc.subject Pesan; SMS Blast; Minat Beli Konsumen
dc.title Hubungan Pesan SMS Blast Dunkin Donuts dengan Minat Beli Konsumen di Bandung
dc.title Hubungan Pesan SMS Blast Dunkin Donuts dengan Minat Beli Konsumen di Bandung
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif; Korelasional
dc.type Kuantitatif; Korelasional


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Manajemen Komunikasi [680]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi Konsentrasi Manajemen Komunikasi

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account