Abstract. Disclosure can be defined as the release of information. When linked with the annual report means the annual report should provide information and explanations are complete, clear, and can describe accurately the ecomonic events that affect the activity of a business. Mandatory disclosure is required by rule disclosure set by Bapepam. Guidelines for the presentation and disclosures of financial statements set manufacturing company in SE Bapepam. No. X.K.6 - BAPEPAM-LK No. KEP-431/BL/2012. Actual conditions in the field of financial reports showed manufacturing companies listed on the Stock Exchange has not fully implemented the standards issued by Bapepam.The aim of this study is to determine the effect of the level of firm size, liquidity, and leverage partially to a mandatory  disclosure in the manufacturing industry that were listed in the Indonesia Stock Exchange. The research population was the manufacture company  soctor of pharmacy that was registered in the Indonesian Stock Exchange in the year 2013-2015. The sample of this research numbering 10 companies. The data analysis technique that was used  is multiple linear regression analysis using SPSS program. The analysis of the data with m ultiplied regression. results of this research concluded that: Company size have a significant effect on the level of mandatory disclosure, company liquidities and profitability has no significant effect on the level of mandatory disclosure and leverage has no significant effect on the level of mandatory disclosure.Abstrak. Pengungkapan laporan keuangan merupakan jendela informasi yang memungkinkan pihak-pihak di luar manajemen perusahaan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan pada masa pelaporan. Dimana informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan bergantung pada tingkat pengungkapan dari laporan keuangan yang bersangkutan tersebut. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam. Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur diatur dalam No. X.K.6 - Keputusan Ketua BAPEPAM-LK  Nomor KEP-431/BL/2012. Kondisi yang sebenarnya di lapangan menunjukkan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI belum sepenuhnya menerapkan standar yang dikeluarkan oleh Bapepam. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas dan leverage, terhadap pengungkapan wajib pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2012. Sampel penelitian ini berjumlah 10 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda degan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan  terhadap keluasan pengungkapan wajib, likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap keluasan pengungkapan wajib, dan leverage berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap keluasan pengungkapan wajib.Pengungkapan laporan keuangan merupakan jendela informasi yang memungkinkan pihak-pihak di luar manajemen perusahaan untuk mengetahui kondisi suatu perusahaan pada masa pelaporan. Dimana informasi yang didapat dari suatu laporan keuangan perusahaan bergantung pada tingkat pengungkapan dari laporan keuangan yang bersangkutan tersebut. Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam. Pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan perusahaan manufaktur diatur dalam No. X.K.6 - Keputusan Ketua BAPEPAM-LK  Nomor KEP-431/BL/2012. Kondisi yang sebenarnya di lapangan menunjukkan laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI belum sepenuhnya menerapkan standar yang dikeluarkan oleh Bapepam. Penelitian ini memiliki tujuan agar dapat mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas dan leverage, terhadap pengungkapan wajib pada sektor industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Populasi penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2012. Sampel penelitian ini berjumlah 10 perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda degan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan  terhadap keluasan pengungkapan wajib, likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap keluasan pengungkapan wajib, dan leverage berpengaruh tidak berpengaruh signifikan terhadap keluasan pengungkapan wajib.