dc.contributor |
Fakultas Ekonomi dan Bisnis |
|
dc.creator |
Hasanah, Titian |
|
dc.creator |
Sebayang, Asnita Frida |
|
dc.creator |
Julia, Aan |
|
dc.date |
2019-01-25 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-12T07:50:15Z |
|
dc.date.available |
2019-09-12T07:50:15Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/15295 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/24991 |
|
dc.description |
Abstract. Regional inequality is a common phenomenon that occurs in the process of economic development in a region. This imbalance is basically due to differences in the content of natural resources and differences in the demographic conditions found in each region. This condition results in differences in the ability of an area in the development process. The Eastern Region of Indonesia is also an area that is still experiencing problems of inequality. This imbalance can be seen from the smaller per capita GRDP compared to the Western Region of Indonesia. This study uses quantitative methods. This study aims to calculate the number of regional inequality by using Theil Index, and to determine the effect of labor variables, general allocation funds and investments using panel data regression from 2012-2017 in 16 provinces. Processing this data using the Eviews 7 program. The research results show that inequality in Eastern Indonesia is still high. Labor has a positive and significant influence on regional inequality. DAU has a negative and significant influence on regional inequality. Investment does not significantly influence regional inequality.Keywords: Inequality, Labor, DAU, Investment.Abstrak. Ketimpangan wilayah merupakan fenomena umum yang terjadi dalam proses pembangunan ekonomi suatu daerah. Ketimpangan ini pada dasarnya disebabkan adanya perbedaan kandungan sumber daya alam dan perbedaaan kondisi demografi yang terdapat pada masing-masing wilayah. Kondisi ini mengakibatkan adanya perbedaan kemampuan suatu daerah dalam proses pembangunan. Kawasan Timur Indonesia juga merupakan kawasan yang masih mengalami permasalahan ketimpangan. Ketimpangan ini dapat dilihat dari PDRB per kapita yang lebih kecil dibandingkan Kawasan Barat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung angka ketimpangan wilayah dengan menggunakan Indeks Theil, serta untuk mengetahui pengaruh variabel tenaga kerja, dana alokasi umum dan investasi dengan menggunakan regresi data panel dari tahun 2012-2017 pada 16 provinsi. Pengolahan data ini menggunakan program Eviews 7. Hasil peneilitian menunjukan bahwa ketimpangan di KTI masih tergolong tinggi. Tenaga kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketimpangan wilayah. DAU memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap ketimpangan wilayah. Investasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketimpangan wilayah.Kata Kunci: Ketimpangan, Tenaga Kerja, DAU, Investasi |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
eng |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/ekonomi/article/view/15295/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2019 Prosiding Ilmu Ekonomi |
|
dc.source |
Prosiding Ilmu Ekonomi; Vol 5, No 1, Prosiding Ilmu Ekonomi (Februari, 2019); 141-149 |
|
dc.source |
Prosiding Ilmu Ekonomi; Vol 5, No 1, Prosiding Ilmu Ekonomi (Februari, 2019); 141-149 |
|
dc.source |
2460-6553 |
|
dc.subject |
Ilmu Ekonomi |
|
dc.subject |
Ketimpangan, Tenaga Kerja, DAU, Investasi |
|
dc.title |
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketimpangan Wilayah di Kawasan Timur Indonesia Tahun 2012-2017 (Determinant Factors on Regional Inequality in Eastern Indonesia in 2012-2017) |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|