Description:
Kebijakan moneter merupakan kebijakan otoritas moneter atau bank sentral dalam bentuk pengendalian besaran moneter (monetary aggregates) untuk mencapai perkembangan kegiatan perekonomian yang diinginkan. Kebijakan moneter merupakan bagian integral kebijakan ekonomi makro yang dilakukan dengan mempertimbangkan siklus kegiatan ekonomi, sifat perekonomian suatu negara, serta faktor-faktor fundamental ekonomi lainya. Dengan berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, maka Bank Indonesia sebagai bank sentral menerapkan sistem moneter ganda, yaitu kebijakan moneter konvensional dan syariah. dual system tersebut tentunya akan mempengaruhi terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh instrumen kebijakan moneter syariah dan konvensional terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang pada tahun 2007I – 2014IV. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini Error Correction Model (ECM) berdasarkan data time series periode 2007I – 2014IV.Dari hasil jangka pendek, ditemukan bahwa dalam instrumen moneter syariah (PUAS) dan (SBIS) lag (1) berpengaruh terhadap inflasi, sedangkan pada pertumbuhan ekonomi, variabel yang mempengaruhinya adalah SBIS pada lag(1). Sedangkan pada moneter konvensional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi pada model jangka pendek. Sementara pada model jangka panjang, instrumen moneter syariah lebih efektif dalam menurunkan inflasi dibandingkan dengan instrumen moneter konvensional.