Physical activity is the body movement produced by skeletal muscles that require energy expenditure. Dietary diversity is a variety of foods, good sources of carbohydrates, proteins, fats and vitamins and minerals, which when consumed in equal quantities can produce the nutritional adequacy. Physical activity and dietary diversity are factors that can affect nutritional status. Imbalances of physical activity and dietary diversity can lead to unoptimal nutrition and poor health. The purpose of this study was to determine the relationship of physical activity and dietary diversity with nutritional status. This study used analytic observational method with cross sectional study design to know about the relationship of physical activity and dietary diversity with nutritional status. Physical Activity’s data obtained from the International Physical Activity Quetionaire (IPAQ) questionnaire, dietary diversity’s data was obtained from the Individual Dietary diversity score and nutritional status calculated by BMI in the student population of the Faculty Medicine of Islamic University Bandung class of 2015. Using hypothesis test two proportions obtained results 90 respondents, data were processed using chi square test. The results showed that there was no relationship between physical activity with nutritional status with p-value 0.231. Similarly with dietary diversity there was no relationship with nutritional status with a p-value of 0.192.
Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Keragaman pangan adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, lemak maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi. Aktivitas fisik dan keragaman konsumsi pangan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi status gizi. Ketidakseimbangan aktivitas fisik dan keragaman pangan dapat menyebabkan gizi yang tidak optimal dan kesehatan yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan konsumsi makanan beragam dengan status gizi. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan rancangan cross sectional study untuk mengetahui lebih jauh mengenai hubungan aktivitas fisik dan konsumsi makanan beragam dengan status gizi. Data aktvitas fisik diperoleh dari pengisian kuesioner International Physical Activity Quetionaire (IPAQ), data konsumsi makanan beragam diperoleh dari Individual Dietary diversity score dan status gizi dihitung berdasarkan pengukuran IMT pada populasi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung angkatan 2015. Dengan menggunakan rumus uji hipotesis dua proporsi didapatkan hasil 90 responden, data diolah menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi dengan p-value 0,231. Begitu juga dengan konsumsi makanan beragam tidak ada hubungannya dengan status gizi dengan nilai p-value 0,192.