dc.contributor |
Fakultas Kedokteran |
|
dc.creator |
Akbar, Argy Rizky |
|
dc.creator |
Caecielia, Caecielia |
|
dc.creator |
Tresnasari, Cice |
|
dc.date |
2019-01-25 |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/15021 |
|
dc.description |
Abstract.Hospital acquired infection according to the WHO is an infection that occurs in patients and health workers who occur in hospitals. Research from 1995 to 2008, prevalence of HAI in developing countries varied between 5.1% and 11.6%. Emergency departments have potential risk for transmitting HAI to patients or to health workers who care for patients. Research conducted by Caroline Quach stated that visits to the ED increased three times the risk of infection. The study was conducted at the Al Islam Bandung Hospital ED, consisting of 27 respondents. The research method is cross sectional analytic, by taking total sampling method, sampling using questionnaire. Data analysis using Chi-Square. The results of the study are presented in table form. Doctors with good knowledge and obedience (59.25%). In this study found a knowledge variable with a value of P> 0.05, which means there is no significant relationship between knowledge and compliance. Compliance with doctors using personal protective equipment is not influenced by knowledge.Keywords: Compliance, nosocomial infection, personal protective equipmentAbstrak.Hospital acquired infection menurut World Health Organization (WHO) adalah infeksi yang terjadi pada pasien dan petugas kesehatan yang terjadi di rumah sakit. Penelitian tahun 1995 sampai 2008, prevalensi HAI di negara berkembang bervariasi antara 5,1% dan 11,6%. Instalasi gawat darurat memiliki potensi risiko untuk transmisi HAI ke pasien atau ke petugas kesehatan yang merawat pasien. Penelitian yang dilakukan Caroline Quach menyatakan kunjungan ke IGD meningkatkan tiga kali lipat risiko infeksi. Penelitian dilakukan di IGD Rumah Sakit Al Islam Bandung, terdiri atas 27 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik Cross sectional, dengan cara pengambilan Total sampling cara pengambilan sampel menggunakan instrumen penelitian kuesioner. Analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Dokter dengan pengetahuan baik dan patuh (59,25%). Pada penelitian ini ditemukan variabel pengetahuan dengan nilai P>0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kepatuhan. Kepatuhan dokter menggunakan alat pelindung diri tidak dipengaruhi oleh pengetahuan.Kata kunci: alat pelindung diri, infeksi nosokomial, kepatuhan |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
eng |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/15021/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2019 Prosiding Pendidikan Dokter |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 5, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Februari, 2019); 390-395 |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 5, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Februari, 2019); 390-395 |
|
dc.source |
2460-657X |
|
dc.subject |
Kedokteran |
|
dc.subject |
alat pelindung diri, infeksi nosokomial, kepatuhan |
|
dc.title |
Hubungan Pengetahuan dKepatuhan Dokter Menggunakan Alat Pelindung Diri di Rumah Sakit Al Islam Bandung |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|