dc.contributor |
Kedokteran |
|
dc.contributor |
|
|
dc.creator |
Amanda, Aldilla |
|
dc.creator |
Rusmartinni, Tinni |
|
dc.creator |
Astuti, Ratna Dewi Indi |
|
dc.date |
2018-08-09 |
|
dc.date.accessioned |
2019-09-13T05:58:23Z |
|
dc.date.available |
2019-09-13T05:58:23Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13242 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/26092 |
|
dc.description |
Abstract. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is one of the main public health problems in Indonesia. Dengue Hemorrhagic Fever is transmitted through the bite of Aedes aegypti mosquitoes. One of the efforts to protect against mosquito bites is by using repellent, a substance that functions as an insect repellent or other pest. This study aims to determine the effectiveness of ethanol extract of tahi kotok flower as a mosquito repellent against Aedes aegypti mosquitos. This research is pure in vivo experimental research. Ethanol extract of tahi kotok flower (Tagetes erecta) was applied to the volunteer's forearms and put it into a cage containing 50 female Aedes aegypti mosquitoes for 30 seconds. Previously, mosquitoes were fasted for 24 hours. The treatment was divided into four concentration groups, which is one negative control and three treatment groups with 10 ml% extract dose; 15 ml%; and 20 ml% and repeated three times on different days. The results showed the protective power of ethanol extract of tahi kotok flower at a concentration of 10 ml%, 15 ml%, and 20 ml%, respectively 63.6%, 76.2%, and 79.2%. Ethanol extract of tahi kotok flower has repellent properties, but not fulfill the efficacy standards of the Ministry of Agriculture's Pesticide Commission yet.Keywords: Aedes aegypti, protection power, repellent, tahi kotok. Abstrak. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu upaya perlindungan terhadap gigitan nyamuk yaitu dengan menggunakan repellent yaitu zat yang berfungsi sebagai penolak serangga atau hama lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol bunga tahi kotok sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni in vivo. Ekstrak etanol bunga tahi kotok (Tagetes erecta) dioleskan pada lengan bawah relawan dan dimasukkan ke dalam kandang berisi 50 ekor nyamuk Aedes aegypti betina selama 30 detik. Nyamuk sebelumnya dipuasakan terlebih dahulu selama 24 jam. Perlakuan terbagi dalam empat kelompok konsentrasi, yaitu kelompok dengan kontrol negatif dan tiga kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak 10 ml%; 15 ml%; dan 20 ml% dan diulang tiga kali pada hari yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan daya proteksi ekstrak etanol bunga tahi kotok pada konsentrasi 10 ml%, 15 ml%, dan 20 ml% secara berturut-turut yaitu 63,6%, 76,2%, dan 79,2%. Ekstrak etanol bunga tahi kotok memiliki sifat repellent, tetapi belum memenuhi standar efikasi Komisi Pestisida Kementrian Pertanian.Kata kunci: Aedes aegypti, daya proteksi, repellent, tahi kotok |
|
dc.description |
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Salah satu upaya perlindungan terhadap gigitan nyamuk yaitu dengan menggunakan repellent yaitu zat yang berfungsi sebagai penolak serangga atau hama lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol bunga tahi kotok sebagai repellent nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni in vivo. Ekstrak etanol bunga tahi kotok (Tagetes erecta) dioleskan pada lengan bawah relawan dan dimasukkan ke dalam kandang berisi 50 ekor nyamuk Aedes aegypti betina selama 30 detik. Nyamuk sebelumnya dipuasakan terlebih dahulu selama 24 jam. Perlakuan terbagi dalam empat kelompok konsentrasi, yaitu kelompok dengan kontrol negatif dan tiga kelompok perlakuan dengan dosis ekstrak 10 ml%; 15 ml%; dan 20 ml% dan diulang tiga kali pada hari yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan daya proteksi ekstrak etanol bunga tahi kotok pada konsentrasi 10 ml%, 15 ml%, dan 20 ml% secara berturut-turut yaitu 63,6%, 76,2%, dan 79,2%. Ekstrak etanol bunga tahi kotok memiliki sifat repellent, tetapi belum memenuhi standar efikasi Komisi Pestisida Kementrian Pertanian. |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
eng |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/13242/pdf |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/downloadSuppFile/13242/2862 |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2018 Prosiding Pendidikan Dokter |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 473-478 |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 4, No 1, Prosiding Pendidikan Dokter (Agustus, 2018); 473-478 |
|
dc.source |
2460-657X |
|
dc.subject |
Kedokteran |
|
dc.subject |
Aedes aegypti, daya proteksi, repellent, tahi kotok. |
|
dc.subject |
|
|
dc.subject |
Aedes aegypti, daya proteksi, repellent, tahi kotok |
|
dc.title |
Efektivitas Ekstrak Etanol Bunga Tahi Kotok (Tagetes erecta) sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti |
|
dc.title |
Efektivitas Ekstrak Etanol Bunga Tahi Kotok (Tagetes erecta) sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|
dc.type |
|
|