Abstract: The growth process is one of the important things in life. Growth can be assessed by the measurement of height and weight. The weight gain is influenced by several factors, both external and internal factors. One of the external factors that play a role is the infant massage. Puskesmas Ibrahim Adjie is a primary care clinics which routinely perform infant massage. This study aims to determine differences in weight gain between massaged infants and unmassaged infants. This research is an observational analytic research with cross-sectional approach. This study population are the infants who are less than one year of age that residing in Puskesmas Ibrahim Adjie. The samples were 70 infants were selected by consecutive sampling who have fulfill the inclusion and exclusion criteria of this research. Infant massage is measured through interviews as well as weight gain was measured using baby scales were recorded in weight charts health card (KMS). Analysis of data using statistical analysis Comparison of Mann-Whitney. Based on the research that has been done, the median value of weight gain of massaged infants is 1500 grams, while unmassaged infants is 1400 grams. The statistical test showed that there is no difference significantly in weight gain between massaged infants and unmassaged infants (P value = 0.44). Differences in weight gain were not significantly is caused by differences in the frequency, duration, and massage techniques performed by the infant's mother.Abstrak: Proses pertumbuhan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan. Pertumbuhan dapat dinilai dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Kenaikan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor eksternal yang berperan adalah pijat bayi. Puskesmas Ibrahim Adjie merupakan puskesmas yang rutin melaksanakan pijat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kenaikan berat badan antara bayi yang dipijat dengan yang tidak dipijat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah bayi berusia kurang dari 1 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie. Pengambilan sampel sebanyak 70 bayi secara consecutive sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini. Pijat bayi diukur melalui wawancara serta kenaikan berat badan diukur menggunakan timbangan bayi yang dicatat dalam grafik berat badan kartu menuju sehat (KMS). Analisis data menggunakan analisis statistik Komparasi Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai median dari kenaikan berat badan bayi yang dipijat sebesar 1500 gram, sedangkan yang tidak dipijat sebesar 1400 gram. Pada hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan kenaikan berat badan yang bermakna antara bayi yang dipiijat dengan yang tidak dipijat (P value = 0,44). Perbedaan kenaikan berat badan yang tidak bermakna ini disebabkan oleh perbedaan frekuensi, durasi, serta teknik pemijatan yang dilakukan oleh ibu bayi.
Proses pertumbuhan merupakan salah satu hal penting dalam kehidupan. Pertumbuhan dapat dinilai dengan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Kenaikan berat badan dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor eksternal yang berperan adalah pijat bayi. Puskesmas Ibrahim Adjie merupakan puskesmas yang rutin melaksanakan pijat bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kenaikan berat badan antara bayi yang dipijat dengan yang tidak dipijat. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi penelitian ini adalah bayi berusia kurang dari 1 tahun yang berada di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie. Pengambilan sampel sebanyak 70 bayi secara consecutive sampling yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini. Pijat bayi diukur melalui wawancara serta kenaikan berat badan diukur menggunakan timbangan bayi yang dicatat dalam grafik berat badan kartu menuju sehat (KMS). Analisis data menggunakan analisis statistik Komparasi Mann-Whitney. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan nilai median dari kenaikan berat badan bayi yang dipijat sebesar 1500 gram, sedangkan yang tidak dipijat sebesar 1400 gram. Pada hasil uji statistik didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan kenaikan berat badan yang bermakna antara bayi yang dipiijat dengan yang tidak dipijat (P value = 0,44). Perbedaan kenaikan berat badan yang tidak bermakna ini disebabkan oleh perbedaan frekuensi, durasi, serta teknik pemijatan yang dilakukan oleh ibu bayi.