Description:
Antibiotik merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengobati penyakit infeksi. Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, seperti durasi pemakaian yang tidak tepat dan dosis yang tidak sesuai dapat menyebabkan bakteri resisten terhadap antibiotik. Resistensi tersebut dapat menyebabkan menyempitnya pilihan obat dan bertambah lamanya waktu terapi karena pengobatan yang tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil uji kepekaan E. coli terhadap antibiotik melalui uji kepekaan antibiotik, serta membandingkan hasil uji kepekaaan E. coli terhadap seftriakson dan siprofloksasin. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional, dengan menggunakan 31 data hasil uji kepekaan pada sampel dengan hasil uji kultur positif E. coli di Laboratorium Patologi Klinik di Rumah Sakit Al-Islam pada tahun 2014. Data hasil uji kepekaan dihitung proporsi dan disajikan dalam bentuk table kemudian dilakukan Uji Mann Whitney dengan SPSS 17.0 untuk mengetahui perbandingan antara seftriakson dan siprofloksasin. Hasil Uji Kepekaan didapatkan tingkat resistensi mencapai 50% pada antibiotik golongan β-laktam, makrolid dan fluorokuinolon. Sedangkan E. coli masih sensitif terhadap golongan karbapenem dan kloramfenikol. Hasil Uji kepekaan E. coli terhadap seftriakson menunjukan 35,48% masih sensitif, 12,90% intermediate dan 51,61% telah resisten. Sedangkan, 25,81% sensitif terhadap siproflokasasin, dan 74,19% telah resisten. Uji Mann Whitney dihasilkan p-value 0,125 (p-value > 0,05) yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil uji kepekaan E. coli antara seftriakson dengan siprofloksasin. Simpulan penelitian ini yaitu tidak terdapat perbedaan resistensi pada seftriakson dan siprofloksasin.