Abstract: Anxiety defined as a mental condition that is filed with worry and fear of what might be happen related to limited problem or as a result of unclear reason. Concentration is centralization of attention or thought to an object or information which is obtained through sensing or memory, not being distracted by internal or external stimuli that are irrelevant. SOOCA is one part of the examination in the Faculty of Medicine that is form as an oral exam. This study determine the relationship between the level of anxiety with concentration towards SOOCA on the first grade male students of the Faculty of Medicine Bandung Islamic University. This study performed using analytic-observational method, with cross sectional approach. The subject of this study is the first grade male students of the Faculty of Medicine Bandung Islamic University. The students that included in the inclusion criteria are as many as 36 people. Statistical test performed with chi-square test and p value= 0.026 (p≤0,05). The result showed a significant relationship between level of anxiety with concentration towards SOOCA on the first grade male students of the Faculty of Medicine Bandung Islamic University. The result of this study might influenced by condition of cortisol that released when someone suffered from anxiety. Abstrak: Kecemasan diartikan sebagai kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi baik berkaitan dengan permasalahan yang terbatas ataupun sebagai akibat dari suatu sebab yang tidak jelas. Konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran terhadap suatu objek atau informasi yang diperoleh melalui penginderaan maupun ingatan dan tidak terganggu oleh stimulus internal maupun eksternal yang tidak relevan. SOOCA adalah salah satu bagian dari sistem ujian di Fakultas Kedokteran yang dilaksanakan dalam bentuk ujian lisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan konsentrasi menjelang SOOCA pada mahasiswa laki-laki tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian dilakukan dengan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Mahasiswa yang termasuk dalam kriteria inklusi adalah sebanyak 36 orang. Uji statistik dilakukan dengan uji chi-square dan didapatkan nilai p=0,026 (p≤0,05). Pada penelitian ini didapatkan simpulan hubungan bermakna antara tingkat kecemasan dengan konsentrasi menjelang SOOCA pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Hal ini terjadi karena pada saat seseorang mengalami kecemasan maka akan memicu pengeluaran hormon kortisol yang dapat menyebabkan kerusakan (retriksi dendrit) pada hipokampus yang berperan dalam pengaturan proses kognitif, salah satunya kemampuan berkonsentrasi.
Kecemasan diartikan sebagai kondisi kejiwaan yang penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan akan apa yang mungkin terjadi baik berkaitan dengan permasalahan yang terbatas ataupun sebagai akibat dari suatu sebab yang tidak jelas. Konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran terhadap suatu objek atau informasi yang diperoleh melalui penginderaan maupun ingatan dan tidak terganggu oleh stimulus internal maupun eksternal yang tidak relevan. SOOCA adalah salah satu bagian dari sistem ujian di Fakultas Kedokteran yang dilaksanakan dalam bentuk ujian lisan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecemasan dengan konsentrasi menjelang SOOCA pada mahasiswa laki-laki tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Penelitian dilakukan dengan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa laki-laki tingkat satu Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Mahasiswa yang termasuk dalam kriteria inklusi adalah sebanyak 36 orang. Uji statistik dilakukan dengan uji chi-square dan didapatkan nilai p=0,026 (p≤0,05). Pada penelitian ini didapatkan simpulan hubungan bermakna antara tingkat kecemasan dengan konsentrasi menjelang SOOCA pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung. Hal ini terjadi karena pada saat seseorang mengalami kecemasan maka akan memicu pengeluaran hormon kortisol yang dapat menyebabkan kerusakan (retriksi dendrit) pada hipokampus yang berperan dalam pengaturan proses kognitif, salah satunya kemampuan berkonsentrasi.