Robusta coffee is widely comsumed in Indonesia because it easy to find, the selling price is lower and has higher levels of caffeine. The purpose of this study is to determine the effect of robusta coffee on short-term memory on grade IV students of Faculty of Medicine, University of Islam Bandung academic year 2016-2017. The research was carried out at the Faculty of Medicine of Islamic University of Bandung during January 2017 until July 2017. This research is an experimental research with cross sectional research design. The study was conducted on 36 subjects in accordance with inclusion and exclusion criteria, and divided into four study groups, one group of decaffein as control and three groups given an intervention of robusta coffee with 50 mg, 100 mg and 200 mg of caffeine. Short-term memory is measured using digit span test (DST) before and 20 minutes after intervention. The statistical analysis was performed using paired t test and ANOVA, with α = 0,05. The t test results show that there is an increase of the average of forward DST results in robusta coffee group with caffeine 50 mg, 100 mg, and 200 mg, and backward DST in robusta coffee group 50 mg and 100 mg, but the results are not significant. The ANOVA test showed no significant different research groups. Caffeine contained in coffee can increase short-term memory by competing antagonists against adenosine, a metabolite of ATP to increase alertness and increase short-term memory The conclusion of this research is that there is no effect of robusta coffee on short-term student memory of FK UNISBA level and there is no difference of robusta coffee effect with caffeine content 50 mg, 100 mg and 200 mg to short term memory.
Kopi robusta banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena mudah ditemukan, harga jual lebih rendah, dan memiliki kadar kafein lebih tinggi. Kafein memiliki banyak manfaat, yaitu meningkatkan kewaspadaan dan memori jangka pendek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kopi robusta terhadap memori jangka pendek mahasiswi tingkat IV Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung tahun akademik 2016-2017. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung selama Januari 2017 sampai Juli 2017. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada 36 subjek penelitian sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, serta dibagi menjadi empat kelompok penelitian, yaitu satu kelompok dekafein sebagai kontrol dan tiga kelompok yang diberikan intervensi masing-masing berupa kopi robusta dengan kafein 50 mg, 100 mg dan 200 mg. Memori jangka pendek diukur dengan menggunakan digit span test (DST) sebelum dan 20 menit setelah diberikan intervensi. Uji analisis statistik dilakukan dengan menggunakan metode uji t berpasangan dan ANOVA, dengan α=0,05. Hasil uji t menunjukkan terdapat peningkatan rerata hasil DST forward pada kelompok kopi robusta dengan kafein 50 mg, 100 mg, dan 200 mg, serta DST backward pada kelompok kopi robusta 50 mg dan 100 mg, namun peningkatan tersebut tidak bermakna. Uji ANOVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antarkelompok penelitian. Kafein meningkatkan memori jangka pendek dengan cara antagonis kompetitif terhadap adenosine, suatu metabolit dari ATP sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan dan memori jangka pendek. Simpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat pengaruh kopi robusta terhadap memori jangka pendek mahasiswi tingkat IV Fakultas Kedokteran UNISBA dan tidak terdapat perbedaan pengaruh kopi robusta dengan kadar kafein 50 mg, 100 mg dan 200 mg terhadap memori jangka pendek.