Description:
Abstract. WHO stated the prevalence of infection due to STH is more than 1.5 billion people, or 24% of the world's population. The transmission of this infection is food contaminated with STH eggs. Food with high risk of contamination are foods which are consumed raw, such as fresh basil leaves. The purpose of this study was to determine the contamination of STH eggs in basil leaves sold in traditional markets and supermarkets in Bandung. The design of this study was descriptive observational using a cross-sectional method. The material of this research is basil leaves which are sold in supermarkets and traditional markets Bandung. The sample size using proportional random sampling and simple random sampling calculation method found that the number of samples of 76 basil leaf consisting of 72 basil samples sold in traditional markets and 4 samples sold in supermarkets. Technique examined using the sedimentation method. The results of this study showed that basil vegetables sold in traditional markets and supermarkets in Bandung zero percent contaminated with STH worm eggs. The conclusion of this study is the absence of contamination of STH worm eggs on basil leaves sold in traditional markets and supermarkets in the city of Bandung. These results are influenced by individual sellers' factors, placement of basil vegetables, sanitation factors, climate factors, and height factor of basil plants. Keywords: basil, supermarkets, traditional markets, soil transmitted helminthes Abstrak. Prevalensi infeksi akibat cacing soil transmitted helmints (STH) menurut WHO lebih dari 1,5 miliar orang, atau 24% populasi dunia. Media penyebaran infeksi ini adalah melalui makanan yang sudah terkontaminasi telur cacing STH. Makanan yang memiliki risiko tinggi adalah makanan yang dikonsumsi mentah seperti lalapan daun kemangi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontaminasi telur cacing STH pada daun kemangi yang dijual di pasar tradisional dan pasar swalayan di Kota Bandung. Rancangan penelitian ini adalah deskriptif observasional menggunakan metode potong lintang. Bahan penelitian adalah daun kemangi yang dijual di pasar swalayan dan pasar tradisonal Kota Bandung. Ukuran sampel menggunakan metode perhitungan proportional random sampling dan simple random sampling didapatkan jumlah sampel 76 sayuran daun kemangi yang terdiri dari 72 sampel kemangi yang dijual di pasar tradisonal dan 4 sampel yang dijual di pasar swalayan. Teknik pemeriksaan menggunakan metode sedimentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan sayuran kemangi yang dijual di pasar tradisional dan pasar swalayan Kota Bandung nol persen terkontaminasi telur cacing STH. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapatnya kontaminasi telur cacing STH pada daun kemangi yang dijual di pasar tradisional dan pasar swalayan di Kota Bandung. Hasil ini dipengaruhi oleh faktor individu penjual, penempatan sayuran kemangi, faktor sanitasi, faktor iklim, faktor ketinggian tanaman kemangi. Kata kunci : kemangi, pasar swalayan, pasar tradisional, soil transmitted helminths