Universitas Islam Bandung Repository

Resepsi Komunitas PSC Mengenai Film “Dua Garis” Indonesian Skateboarding

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Ilmu Komunikasi
dc.creator Ramadhan, Reza
dc.creator Kurnia, Septiawan Santana
dc.date 2020-01-27
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/21216
dc.identifier 10.29313/.v0i0.21216
dc.description Abstract. Film as a mass communication media has a broad reach, the audience as an active audience also acts as a producer of meaning. The film "Dua Garis" of Indonesia Skateboarding is a film that tells about skateboarding schemes in Indonesia, where the negative views originating from the community regarding skateboarding sport are the triggers of making this film and become their own interest for writers to study and discuss more deeply about the stigma the. This film is a true story of two skateboarders about the scheme in playing skateboarding, this happens because of differences in the backgrounds of the two skateboaders, where there are gaps in the skateboarding players in terms of financial support and lifestyle. Given these problems, this study was conducted to determine the encoding of filmmakers about the message conveyed about skateboarding itself is not just a sport but skateboarding itself can be a livelihood and source of income for the skateboarders themselves. This research uses a qualitative method with reception encoding-decoding reception analysis. This data was obtained by the writer melal interview with informants with skateboarding community background in the city of Bandung. This is done because they are most likely to feel the difference found in the scheme in playing skateboard. The results showed that there were two informants namely Edo Afriko and Andika Saputra who were in the position of dominant hegemony to receive the message in the film "Dua Garis" of Skateboarding, two informants namely Muhammad Fatahillah and Rio Mudin were in the dominant negotiating position receiving messages in the film "Dua Garis"Indonesian Skateboarding. And one informant, Wanda Vernando, was in the position of the dominant opposition to receive the message in the film "Dua Garis" Indonesian Skateboarding.Keywords : Reception Analysis, Skateboarding, “Dua Garis” Indonesia Skateboarding Abstrak. Film sebagai media komunikasi massa memiliki jangkauan yang luas, Penonton sebagai khalayak aktif juga bertindak sebagai penghasil makna. Film "Dua Garis" Indonesia Skateboarding ini merupakan film yang menceritakan skema skateboarding yang ada di Indonesia, dimana pandangan negative yang berasal dari masyarakat mengenai olahraga skateboarding ini menjadi pemicu dari pembuatan film ini dan menjadi ketertarikan sendiri untuk penulis untuk mengkaji dan membahas lebih dalam mengenai stigma tersebut. Film ini merupakan kisah nyata dari dua skateboarder mengenai skema dalam bermain skateboard, hal ini terjadi karena adanya perbedaan latar belakang dari kedua skateboader ini, dimana adanya ketimpangan dalam para pemain skateboarding ini dalam hal support secara finansial dan lifestyle. Dengan adanya permasalahan tersebut penelitian ini dilakukan untuk mengetahui encoding dari pembuat film mengenai pesan yang disampaikan perihal skateboarding sendiri bukan hanya sekedar olahraga tetapi skateboarding sendiri bisa menjadi sebuah mata pencaharian dan sumber penghasilan bagi para skateboarder itu sendiri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis resepsi encoding-decoding. Data ini diperoleholeh penulis melal wawancara terhadap informan dengan latar belakang komunitas skateboarding yang ada di Kota Bandung. Hal ni dilakukan karena mereka yang paling memungkinkan merasakan perbedaan yang terdapat pada skema dalam bermain skateboard. Hasil penelitian menunjukan terdapat dua informan yaitu Edo Afriko dan Andika Saputra berada di posisi hegemoni dominan meneriman pesan yang ada dalam film “Dua Garis” Indoneisan Skateboarding, dua informan yaitu Muhammad Fatahillah dan Rio Mudin berada di poisisi negosiasi dominan meneriman pesan yang ada dalam film “Dua Garis” Indoneisan Skateboarding. Dan satu informan yaitu Wanda Vernando berada di posisi oposisi dominan meneriman pesan yang ada dalam film “Dua Garis” Indoneisan Skateboarding.Kata kunci : Analisis Resepsi, Skateboard, “Dua Garis” Indonesia Skateboarding
dc.format application/pdf
dc.language eng
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.publisher Prosiding Jurnalistik
dc.relation http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/Jurnalistik/article/view/21216/pdf
dc.rights Copyright (c) 2020 Prosiding Jurnalistik
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 6, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2020); 93-97
dc.source Prosiding Jurnalistik; Vol 6, No 1, Prosiding Jurnalistik (Februari, 2020); 93-97
dc.source 2460-6529
dc.source 10.29313/.v0i0
dc.subject Jurnalistik
dc.subject Analisis Resepsi, Skateboard, “Dua Garis” Indonesia Skateboarding. Reception Analysis, Skateboarding, “Dua Garis” Indonesia Skateboarding
dc.title Resepsi Komunitas PSC Mengenai Film “Dua Garis” Indonesian Skateboarding
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kualitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

  • Sp - Jurnalistik [280]
    Koleksi skripsi ringkas dalam format artikel Fakultas Komunikasi konsentrasi Jurnalistik

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account