Description:
Lendir bekicot (Achatina fulica) telah diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Streptococcus mutans. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas lendir bekicot terhadap bakteri lain yakni bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acnes), mengetahui konsentrasi hambat minimum (KHM) dari lendir bekicot terhadap bakteri Propionibacterium acnes, dan memformulasikannya dalam bentuk sediaan gel. Pada tahap awal dilakukan penentuan KHM lendir bekicot, untuk selanjutnya dijadikan dasar penentuan konsentrasi lendir yang akan ditambahkan kedalam sediaan. Formulasi gel dilakukan dengan menggunakan variasi jenis dan konsentrasi plasticizer (propilen glikol dan gliserin). Seluruh formula kemudian dievaluasi karakteristinya meliputi organoleptis, waktu kering, kelengketan, dan kerapuhan. Berikutnya dibuat sediaan gel dengan basis terpilih berdasarkan tahap optimasi basis dan penambahan 11% lendir bekicot berdasarkan hasil uji KHM. Sediaan tersebut kemudian dievaluasi meliputi waktu kering, kelengketan, kerapuhan, uji stabilitas dipercepat dan uji aktivitas antibakteri sediaan. Hasil evaluasi sediaan menunjukan bahwa sediaan gel dengan komposisi HPMC 2%, propilen glikol 10%, EDTA 0,1%, lendir bekicot 11%, aquadest 50%, dan etanol 70% ad 100% memiliki waktu kering 8 menit, gel tidak terlalu lengket, kerapuhan yang baik, relatif stabil pada penyimpanan berdasarkan uji stabilitas, dan mempunyai aktivitas antibakteri yang sebanding dengan gel tetrasiklin.