dc.description |
Abstract. Leucorrhoea is a fluid that comes out of the vagina with relatively little frequency, odorless, and clear color. However, if it has the opposite characteristics, this vaginal discharge can be pathological due to the fungus Candida albicans. Many plants in Indonesia are used in traditional medicine and are believed to have antifungal activity. This study aims to provide information on plants that have antifungal activity and formulation as a good liquid soap preparation (feminine hygiene) with its activity as an anti-candida albicans. This study used literature review method from journals. The results showed that each feminine hygiene preparation gave different inhibitory diameters. The difference in active substances and additives in the formulation affects the inhibitory diameter. Based on results, betel (Piper betle L), garlic (Allium sativum), coastal cottonwood (Hibiscus tiliaceus), torch ginger (Etlingera elatior), white galangal (Alpinia galanga), basil (Ociumum sanctum), and pineapple (Ananas comosus) has activity as an antifungal against Candida albicans, and good liquid soap (feminine hygiene) formulations include active substances, surfactants/emulsifiers, wetting agents, alkalizing agents, antimicrobial preservatives, acidifiers, and solvents.Keyword: Vaginal discharge, antifungal, Candida albicans, liquid soapAbstrak. Keputihan adalah suatu cairan yang keluar dari vagina dengan frekuensi yang relatif sedikit, tidak berbau, dan berwana bening. Namun, jika memiliki ciri-ciri yang sebaliknya, keputihan ini dapat bersifat patologis yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Banyak tanaman di Indonesia yang digunakan dalam pengobatan tradisional dan dipercaya memiliki aktivitas sebagai antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai tanaman yang memiliki aktivitas antifungi serta formulasinya sebagai sediaan sabun cair kewanitaan yang baik dengan aktivitasnya sebagai anti-candida albicans. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penelusuran studi pustaka dari berbagai jurnal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing sediaan sabun cair kewanitaan dengan tanaman sebagai zat aktifnya memberikan diameter hambat yang berbeda-beda. Perbedaan zat aktif dan zat tambahan dalam formulasi mempengaruhi diameter hambat yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelusuran, tanaman sirih (Piper betle L), bawang putih (Allium sativum), waru (Hibiscus tiliaceus), kecombrang (Etlingera elatior), lengkuas putih (Alpinia galanga), kemangi (Ociumum sanctum), dan nanas (Ananas comosus) memiliki aktivitas sebagai antifungi terhadap Candida albicans, dan formulasi sabun cair kewanitaan yang baik meliputi zat aktif, surfaktan/pengemulsi, pembasah, pengalkali, pengawet, pengasam, dan pelarut.Kata kunci: Keputihan, antifungi, Candida albicans, sabun cair |
|