Abstract. Deposites of bentonite are very abundant mineral resources in Indonesia. The need for bentonite in the industrial sector is quite high, but exploitation and utilization is not optimal. Along with the development of modern times, exploration activities that can be carried out with modern technology are remote sensing applications which are indirect exploration and can be used to determine indications of areas with the potential for bentonite minerals. Based on this phenomenon, the problem in this research is formulated as follows: (1) How the characteristics of percent slopes in the study area to indicate the potential of bentonite mineral? (2) How the geomorphological characteristics in the study area to indicate the potential of bentonite mineral? (3) How the characteristics of geological structure in the study area to indicate the potential of bentonite mineral? (4) How the lithological characteristics in the study area to indicate the potential of bentonite mineral?. This study uses remote sensing methodology by utilizing Landsat 8 satellite imagery and SRTM imagery which will be used as a reference in determining areas that have potential for bentonite mineral density in the study area. The results of this study are: (1) The research area indicated to have the potential for bentonite mineral density has a sloping condition - moderate (15-30%) to very steep (70 - 140%). by tight contours and slope conditions - moderate (15 - 30%) to very steep (70 - 140%) (3) The research area indicated as potential for bentonite mineral density has a high density pattern of straightness (0.652 - 0.979 km/km2) to very high (0.980 - 1.351 km/km2) (4) The research area indicated to have potential for bentonite mineral density is found in the Beser Formation and is associated with the Beser lava unit.Keyword: Bentonite, Remote Sensing, Landsat 8.Abstrak. Endapan bentonit merupakan sumberdaya mineral yang sangat melimpah di Indonesia. Kebutuhan bentonit dalam bidang industri cukup tinggi, akan tetapi pengusahaan dan pemanfaatannya belum optimal. Seiring dengan perkembangan zaman yang modern, kegiatan eksplorasi yang dapat dilakukan dengan teknologi modern adalah aplikasi penginderaan jauh (remote sensing) yang merupakan eksplorasi tidak langsung dan dapat digunakan untuk menentukan indikasi daerah yang berpotensi terdapat mineral bentonit. Berdasarkan fenomena tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana karakteristik persen lereng di daerah penelitian dalam mengindikasi potensi keterdapatan mineral bentonit? (2) Bagaimana karakteristik geomorfologi di daerah penelitian dalam mengindikasi potensi keterdapatan mineral bentonit? (3) Bagaimana karakteristik struktur geologi di daerah penelitian dalam mengindikasi potensi keterdapatan mineral bentonit? (4) Bagaimana karakteristik litologi di daerah penelitian dalam mengindikasi potensi keterdapatan mineral bentonit?. Penelitian ini menggunakan metodologi penginderaan jauh dengan memanfaatkan citra satelit Landsat 8 dan citra SRTM yang akan dijadikan sebagai acuan dalam penentuan daerah yang memiliki potensi keterdapatan mineral bentonit di daerah penelitian. Hasil penelitian ini adalah: (1) Daerah penelitian yang diindikasi berpotensi keterdapatan mineral bentonit memiliki kondisi lereng miring – sedang (15 – 30%) hingga sangat curam (70 – 140%) (2) Daerah penelitian yang diindikasi berpotensi keterdapatan mineral bentonit memiliki karakteristik geomorfologi berupa pegunungan yang ditunjukkan oleh kontur yang rapat dan kondisi lereng miring – sedang (15 – 30%) hingga sangat curam (70 – 140%) (3) Daerah penelitian yang diindikasi berpotensi keterdapatan mineral bentonit memiliki densitas pola kelurusan tinggi (0,652 – 0,979 km/km2) hingga sangat tinggi (0,980 – 1,351 km/km2) (4) Daerah penelitian yang diindikasi berpotensi keterdapatan mineral bentonit terdapat pada Formasi Beser dan berasosiasi dengan satuan lava Beser.Kata Kunci: Bentonit, Penginderaan Jauh, Landsat 8.