dc.contributor |
Ilmu Komunikasi |
|
dc.creator |
Pratama, Aria Bintang |
|
dc.creator |
Rochim, Moch |
|
dc.date |
2020-08-20 |
|
dc.date.accessioned |
2021-03-15T03:58:46Z |
|
dc.date.available |
2021-03-15T03:58:46Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/22498 |
|
dc.identifier |
10.29313/.v6i2.22498 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/29352 |
|
dc.description |
Abstract: Indonesian was shocked by the attitude of the government which suddenly took action to make a RUU Permusikan. This makes music actors and music lovers in Indonesia furious and gives rise to various opinions of music actors and practitioners because they feel there is no urgency for the House of Representatives (DPR RI) and the Government to discuss and ratify them to become laws. This manuscript became polemic because it kept many fundamental problems that limit and hinder the support of the development of the creative process and instead repress music workers. By using a case study research method and data collection techniques through observation and interviews with informants, the authors get the conclusions of this study. Artists is a creative, innovative people in arts such as music activists and music practitioners, in this case they shows their opinions of the RUU Permusikan on aspect expression, issues and community responses.Keywords: Opinion, Artists, RUU PermusikanAbstrak: Khasanah permusikan Indonesia digemparkan dengan adanya sikap pemerintah yang secara tiba-tiba melakukan tindakan untuk membuat Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Permusikan. Hal tersebut membuat para pelaku musik dan penikmat musik di Indonesia geram dan menimbulkan berbagai opini dari para pelaku dan praktisi musik karena merasa tidak adanya urgensi bagi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) dan Pemerintah membahas dan mengesahkannya untuk menjadi Undang-Undang. Naskah ini menjadi polemic karena menyimpan banyak masalah fundamental yang membatasi dan menghambat dukungan perkembangan proses kreasi dan justru merepresi para pekerja musik. Dengan menggunakan metode penelitian studi kasus serta teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terhadap narasumber, penulis mendapatkan kesimpulan dari penelitian ini. Seniman merupakan seseorang yang kreatif, inovatif dalam seni seperti penggiat dan praktisi musik dalam hal ini mengungkapkan opininya terhadap RUU Permusikan, mereka terkejut, dianggapnya RUU Permusikan ini proses pembuatannya cacat hukum atau melanggar UU opini tersebut dilihat dari aspek ekspresi, isu dan tanggapan masyarakat.Kata Kunci: Opini, Seniman, RUU Permusikan |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
eng |
|
dc.publisher |
Prosiding Manajemen Komunikasi |
|
dc.publisher |
Prosiding Manajemen Komunikasi |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/mankom/article/view/22498/pdf |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2020 Prosiding Manajemen Komunikasi |
|
dc.source |
Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 6, No 2, Prosiding Manajemen Komunikasi (Agustus, 2020); 247-250 |
|
dc.source |
Prosiding Manajemen Komunikasi; Vol 6, No 2, Prosiding Manajemen Komunikasi (Agustus, 2020); 247-250 |
|
dc.source |
2460-6537 |
|
dc.source |
10.29313/.v6i2 |
|
dc.subject |
Manajemen Komunikasi |
|
dc.subject |
Opini, Seniman, RUU Permusikan |
|
dc.title |
Opini Seniman terhadap RUU Permusikan |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kualitatif |
|