Universitas Islam Bandung Repository

Scoping Review: Hubungan antara Aktivitas Kerja dengan Kejadian Abortus pada Pekerja Wanita

Show simple item record

dc.contributor Fakultas Kedokteran
dc.creator Fazri S, Lukluk Nurul
dc.creator Herdiningrat, RB Soeherman
dc.creator Satyaputra, Dean Wahjudy
dc.date 2021-01-23
dc.date.accessioned 2021-03-15T04:12:34Z
dc.date.available 2021-03-15T04:12:34Z
dc.identifier http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/26526
dc.identifier 10.29313/kedokteran.v7i1.26526
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/29860
dc.description Abstract. Abortus is the process of termination of pregnancy before 20 weeks gestation or with a fetal weight <500 gr. Some abortus risk factors are age, lifestyle, and occupation. Work is one of the important things to consider because over time more and more women are working. In female workers will experience many workplace hazards such as workload, length of work, shift, standing or squatting long during work can increase the risk of abortus. This study method uses a scooping review with research article material from international journals taken from the Pubmed data base and Springer link that meets inclusion and exclusion. From both databases obtained as many as 286 articles. The results of the  feasibility test based on PICOS as many as five articles. This study was conducted in the period March-December 2020. As a result of the analysis of five articles, two articles are stating that workers doing heavy physical activity can increase the risk of abortus. In contrast to the two articles, one other article states that workers who do permanent work and do not perform strenuous physical activity further increase the risk of abortus. For other articles state that there is an increased risk of abortus if undergoing a fixed night shift and working for a long time and standing long and often squatting during work has an effect on the increased risk of abortus. This study concludes that there is a relationship between occupational activity and the incidence of abortion in female workers. The occupationall activity referred to here are shift work, working time, lifting weights, squatting long, and standing long during the work can increase the risk of abortus.Keywords: Abortion, female worker, occupationAbstrak. Abortus merupakan proses penghentian kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu atau dengan berat janin <500 gr. Beberapa faktor risiko abortus yaitu usia, pola hidup dan pekerjaan. Pekerjaan salah satu yang penting untuk dipertimbangkan, karena seiring berjalannya waktu makin bertambah pula wanita yang bekerja. Pada pekerja wanita akan mengalami banyak bahaya ditempat kerja seperti beban kerja, lama bekerja, shift kerja, berdiri atau berjongkok lama selama bekerja dapat meningkatkan risiko abortus. Metode penelitian ini menggunakan scooping review dengan bahan penelitian artikel dari jurnal internasional yang diambil dari data base Pubmed dan Springer link yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dari kedua database tersebut didapatkan sebanyak 286 artikel. Hasil uji kelayakan berdasar atas PICOS sebanyak lima artikel. Penelitian ini dilakukan pada periode Maret-Desember 2020. Hasil analisis dari lima artikel, terdapat dua artikel yang menyatakan bahwa pekerja dengan melakukan aktivitas fisik yang berat dapat meningkatkan risiko abortus. Berbeda dengan kedua artikel tersebut, satu artikel lainnya menyatakan bahwa pekerja yang melakukan pekerjaan tetap dan tidak melakukan aktivitas fisik berat yang lebih meningkatkan risiko abortus. Untuk artikel lainnya menyatakan bahwa terdapat peningkatan risiko abortus jika menjalani shift kerja malam secara tetap dan bekerja dalam waktu yang lama serta berdiri lama dan sering berjongkok selama bekerja berpengaruh dalam peningkatan risiko abortus. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara aktivitas kerja dengan kejadian abortus pada pekerja wanita. Aktivitas kerja yang dimaksud disini ialah shift kerja, waktu bekerja, mengangkat beban, berjongkok lama serta berdiri lama selama melakukan pekerjaan dapat meningkatkan terjadinya risiko abortus.Kata Kunci: Abortus, pekerja wanita, pekerjaan
dc.language id
dc.publisher Universitas Islam Bandung
dc.rights Copyright (c) 2021 Prosiding Pendidikan Dokter
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 7, No 1, Prosiding Pedidikan Kedokteran (Februari, 2021)0
dc.source Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 7, No 1, Prosiding Pedidikan Kedokteran (Februari, 2021)0
dc.source 2460-657X
dc.source 10.29313/kedokteran.v7i1
dc.subject Pendidikan Dokter
dc.subject Abortus, pekerja wanita, pekerjaan
dc.title Scoping Review: Hubungan antara Aktivitas Kerja dengan Kejadian Abortus pada Pekerja Wanita
dc.type info:eu-repo/semantics/article
dc.type info:eu-repo/semantics/publishedVersion
dc.type Peer-reviewed Article
dc.type Kuantitatif


Files in this item

Files Size Format View

There are no files associated with this item.

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account