dc.contributor |
Fakultas Kedokteran |
|
dc.creator |
Bunyamin, Reza Afrilda |
|
dc.creator |
Irasanti, Siska Nia |
|
dc.creator |
Tursina, Alya |
|
dc.date |
2021-01-24 |
|
dc.date.accessioned |
2021-03-15T04:12:36Z |
|
dc.date.available |
2021-03-15T04:12:36Z |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/dokter/article/view/26599 |
|
dc.identifier |
10.29313/kedokteran.v7i1.26599 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/29867 |
|
dc.description |
Abstract. In the elderly, there are several health problems, most of the health problems in the elderly are degenerative diseases. Degenerative disease that often decreases in the elderly is a decrease in cognitive function. Memory or memory in the elderly is one of the earliest cognitive functions and the ability to decline most often, so that efforts are needed to improve short-term memory, one of which is brain exercise. The purpose of this study was to determine the relationship between routine brain exercise on short-term memory in the elderly. The research method used is analytic observational with quantitative data and using the research material digit span test. The sample of this study were 24 elderly people who routinely do brain exercises and 16 elderly people who do not regularly do brain exercises. This study was analyzed using the Chi Square Test with a value of p = 0,000. The results showed that short-term memory had increased in the elderly who routinely did brain exercise and did not experience an increase in the elderly who did not regularly do brain exercise and there was a relationship between routine brain exercise and short-term memory in the elderly.Key words : Elderly, Short Term-Memory, Brain gymAbstrak. Pada usia lanjut terjadi beberapa masalah kesehatan, masalah kesehatan terbanyak lansia yaitu penyakit degeneratif. Penyakit degeneratif yang seringkali mengalami penurunan pada lansia yaitu penurunan fungsi kognitif. Daya ingat atau memori pada lansia adalah salah satu fungsi kognitif yang paling awal dan paling sering mengalami penurunan kemampuan, sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan memori jangka pendek, salah satunya yaitu dengan senam otak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara rutinitas melakukan senam otak terhadap memori jangka pendek pada lansia. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan data kuantitatif dan menggunakan bahan penelitian digit span test. Sampel dari penelitian ini adalah 24 orang lansia yang rutin melakukan senam otak dan 16 orang lansia yang tidak rutin melakukan senam otak. Penelitian ini dianalisis menggunakan Uji Chi Square dengan nilap p = 0.000. Hasil penelitian menunjukkan Memori jangka pendek mengalami peningkatan pada lansia yang rutin melakukan senam otak dan tidak mengalami peningkatan pada lansia yang tidak rutin melakukan senam otak dan terdapat hubungan antara rutinitas melakukan senam otak terhadap memori jangka pendek pada lansia.Kata Kunci: Lansia, memori jangka pendek, Senam Otak. |
|
dc.language |
id |
|
dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
dc.rights |
Copyright (c) 2021 Prosiding Pendidikan Dokter |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 7, No 1, Prosiding Pedidikan Kedokteran (Februari, 2021); 4 |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Dokter; Vol 7, No 1, Prosiding Pedidikan Kedokteran (Februari, 2021); 4 |
|
dc.source |
2460-657X |
|
dc.source |
10.29313/kedokteran.v7i1 |
|
dc.subject |
Pendidikan Dokter |
|
dc.subject |
Lansia, memori jangka pendek, Senam Otak. |
|
dc.title |
Hubungan antara Rutinitas Melakukan Senam Otak terhadap Memori Jangka Pendek pada Lansia di Desa Puncaksari Kabupaten Bandung Barat |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
Kuantitatif |
|