dc.contributor.author |
Reza, Muhammad |
|
dc.date.accessioned |
2015-09-08T08:28:56Z |
|
dc.date.available |
2015-09-08T08:28:56Z |
|
dc.date.issued |
2011 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/301 |
|
dc.description.abstract |
Sebagai institusi sosial, media massa menjalankan fungsi mendidik,
menghibur, menginformasikan dan mempengaruhi serta dipandang sebagai
kekuatan keempat setelah kekuatan eksekutif, legislatif dan yudikatif. Namun
terkadang, khalayak secara sadar atau tidak, telah dipengaruhi media massa dan
akhirnya menerima informasi yang disajikan media massa, yang adakalanya
bahkan seringkali memberikan informasi yang mengandung kepentingan ekonomi
dan politik para pemiliknya. Media massa saat ini berkembang diantara
kepentingan masyarakat dan negara sebelum akhirnya berada dibawah tekanan
modal dan kekuasaan para pemilik media. Maka tidak heran jika banyak media
yang lebih berorientasi pada bisnis ketimbang mengedepankan fungsi pers secara
komprehensif. Dengan pendekatan semiotika televisi John Fiske, penulis berhasil
mengungkap representasi pemilik media dalam film Di Balik Frekuensi dengan
menggunakan level realitas, representasi dan ideologi. Hasil penelitian ini yaitu
pemilik media di Indonesia saat ini berideologi kapitalis yang mementingkan
kepentingan pribadinya sendiri. Selain berfungsi untuk menghibur, film juga
dapat dijadikan medium penyampaian informasi. |
en_US |
dc.description.sponsorship |
Dr.Hj.Yenni Yunita,M.Si |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Ilmu Komunikasi (UNISBA) |
en_US |
dc.subject |
Film, Media Massa, Pemilik Media |
en_US |
dc.title |
Representasi Pemilik Media dalam Film “Di Balik Frekuensi” Studi Kualitatif Melalui Pendekatan Semiotika John Fiske Mengenai Representasi Pemilik Media dalam Film “Di Balik Frekuensi” |
en_US |
dc.type |
Thesis |
en_US |