dc.description.abstract |
Hati yang bersih adalah hati yang akan membawa manusia pada keselamatan pada
hari kebangkitan. Manusia yang memiliki hati yang bersih (Qalbun Salim) akan mengetahui
dan memahami sifat-sifat, godaaan-godaan yang dapat merusak hati, sehingga dapat
menjauhkannya dari hati yang bersih. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu pembinaan
yang dapat memberikan pedoman tentang cara mengembangkan fitrah bawaan keimanannya,
yaitu dengan melakukan pembinaan aqidah yang bertujuan untuk memperkokoh aqidah
terebut sehingga dapat meraih qalbun salim.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) untuk
mengetahui pendapat para mufassir mengenai isi kandungan QS.Asy-Syu’araa: 87-89; (2)
untuk mengetahui esensi QS.Asy-Syu’araa : 87-89; (3) untuk mengetahui pendapat para
pakar pendidikan mengenai konsep qalbun salim terhadap pembinaan aqidah dan (4) untuk
mengetahui implikasi pendidikan QS. Asy-Syu’araa : 87-89 tentang qalbun salim terhadap
pembinaan aqidah.
Penelitian ini mengggunakan metode deskriptif dengan teknik studi kepustakaan.
Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara mengkaji secara mendalam berbagai tafsir dan
buku yang berhubungan dengan pokok permasalahan.
Hasil penelitian dari QS. Asy-Syu’araa : 87-89 yaitu : (1) Menurut para mufassir
makna qalbun salim yaitu hati yang akan membawa manusia pada keselamatan pada hari
kebangkitan, yaitu selamat dari noda dosa berupa kemusyrikan, kecintaan terhadap duniawi,
sikap pamrih, kedurhakaan serta kemurnian jiwanya dan kebagusan i’tiqadnya dalam setiap
melakukan kebaikan; (2) Esensi dari QS.Asy-Syu’araa : 87-89 yaitu : Setiap manusia harus
memiliki sifat rendah hati (tidak sombong dan angkuh) baik di hadapan Allah maupun di
hadapan manusia dan orang yang menjalakan aqidah yang benar termasuk pada kategori
orang yang memiliki Qalbun Salim; (3) Menurut para pakar pendidikan, pembinaan aqidah
mempunyai peranan yang penting agar menjadi landasan bagi manusia dalam
mengaktualisasikan fitrahnya secara utuh, selaras dengan tujuan penciptaannya. Sebab, hanya
dengan pembinaan aqidah manusia pasti akan sadar bahwa fitrah yang dimilikinya harus
senantiasa dikembangkan untuk qalbun salim, dan (4) Implikasi pendidikan QS.Asy-Syu’araa
: 87-89 yaitu hendaklah manusia memiliki sifat rendah hati baik di hadapan Allah maupun
manusia dan mempertebal serta memperkuat aqidahnya dengan cara melakukan suatu
pembinaan aqidah. Pembinaan itu dengan melakukan amaliah lisan, perbuatan dan hati.
Supaya tercipta qalbun salim dalam diri. Oleh karena itu orangtua, pendidik hendaknya
membuat pertahanan dengan mengarahkan dan melakukann pembinaan aqidah agar
terciptanya manusia yang memiliki Qalbun Salim. |
en_US |