Abstract:
Menjadi kader dakwah merupakan keharusan bukanlah sebuah pilahan, dan aset yang
paling utama Rashidul Harokah (pergerakan yang cerdas) dalam dakwah kader itu
sendiri.Adanya kader, maka ada satu proses dakwah yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan. Betapa pentingnya kader dalam barisan dakwah sehingga ia mendapat
perhatian khusus dalam setiap pengkajian dakwah.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh SMPIT Baitul Anshor adalah merupakan sebuah
terobosan bagi kader dakwah agar dapat diterima secara baik oleh masyarakat. Upaya
tersebuttidak lain adalah untuk meningkatkan kualitas pada diri kader dakwah yang tadinya
kekuatan dakwah itu lemah dalam bidang pemahaman secara baik terhadap sumber utama
umat Islam yaitu Al-Qur’an, menjadi paham betul terhadap Al-Qur’an bagaimana, materi,
tahsin, dan wawasannya berkembang melalui Talaqqi Al-Qur’an sesuai dengan harapan dari
salah satu pendiri SMPIT Baitul Anshor KH. Tajudin Noor, Lc yaitu setiap kelulusannya
dapat hafal Al-Qur’an minimal 3 juz dan menumbuh kembangkan kader dakwah berkarakter
Al-Qur’an serta dapat mengamalkannya kepada masyarakat ketika lulus nanti.
SMPIT Baitul Anshor dalam melakukan pembinaan dan pengajaran yang berkelanjutan
terhadap kader dakwah ditangani oleh bagian kepesantrenan, paling diutamakan dibidang
ketahfidzan, melalui Talaqqi Al-Qur’an yang pada saat ini di kordinasi oleh Ustadz Asep
Saepullah Al-Hafidz.
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peran Talaqqi Al-Qur’an di SMPIT Baitul
Anshor terhadap kualitas kader dakwah.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka penulis menetapkan populasinya adalah santri,
dan alumni. Metode yang dipakai dalam penelitian ini ialah metode deskriptif dengan teknik
berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.