Abstract:
ABSTRAK
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan jenis sayuran yang mengandung nutrisi
yang tinggi didalamnya. Ubi jalar ungu mengandung flavonoid khususnya
antosianin yang cukup tinggi. Kandungan antosianin dalam ubi jalar ungu sangat
baik sebagai antimutagenik, penangkap radikal bebas, dan antidiabetes, dan sebagai
hepatoprotektor, tetapi tidak menutup kemungkinan terdapat efek yang tidak
diinginkan yaitu dapat menyebabkan suatu toksisitas pada organ-organ khususnya
pada hepar (Drug induced liver injury/ DILI). Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan berapa dosis toksik kandungan ekstrak air ubi jalar ungu yang dapat
menyebabkan nekrosis koagulativa hepar. Sehingga uji toksisitas dilakukan untuk
mengetahui kerusakan suatu organ yang disebabkan karena bahan alam, maka
peneliti harus mengetahui dosis toksik bahan yang akan diujikan. Metode penelitian
ini adalah eksperimental laboratorium yang digambarkan secara deskriptif, dan
diamati dengan mikroskop. Penentuan kelompok dosis berdasarkan proposed
(new) recommended method menggunakan 11 ekor tikus yang masing-masing
diberi dosis oral ekstrak air ubi jalar ungu dan pemberian dosis akan dibagi menjadi
3 tahap, Tahap 1 dengan dosis 50, 200, 400, 800mg/KgBB, Tahap 2 dengan dosis
1000, 1500, 2000mg/KgBB, dan Tahap 3 dengan dosis 3000, 4000, 5000 mg/kg
BB dan satu tikus hanya diberikan air sebagai kelompok kontrol. Pengamatan
dilakukan pada setiap tahapnya dalam waktu 24 jam pemberian ekstrak. Hasil
penelitian ini menunjukkan tidak terdapat adanya nekrosis koagulativa hepar pada
dosis 50-5000mg/KgBB, dan ditemukan data tambahan yang didapatkan gambaran
inflamasi hepar pada dosis 100-5000mg/KgBB, dan pada dosis 800-
5000mg/KgBB ditemukan hiperplasia sel kuppfer pada hepar, dan pada dosis
4000-5000mg/KgBB terdapat adanya pelebaran pada sinusoid hepar.
Kata Kunci: Uji Toksisitas Akut, Ekstrak Air Ubi Jalar Ungu, Nekrosis
Koagulativa Hepar
::