Abstract:
ABSTRAK
Posisi kerja yang ergonomi sangat diperlukan pada pekerja terutama dalam bidang menjahit. Sikap kerja yang tidak ergonomi dapat menimbulkan gangguan otot. Sekitar 2-5% tenaga kerja mengalami nyeri punggung bawah dan dapat menimbulkan hambatan dalam beraktivitas. Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi antara posisi duduk yang tidak ergonomi saat bekerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di pabrik garmen Tasikmalaya. Jumlah sampel 50 responden yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain potong lintang (cross sectional study) dan analisis data dengan uji Spearman. Data penelitian diambil dengan cara melakukan observasi menggunakan Employee Rapid Body Assessment (REBA) untuk menilai postur kerja dan pengisian kuesioner Nordic Body Map (NBM) untuk menilai keluhan nyeri punggung bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki postur kerja berisiko sedang sebanyak 44 orang (88%) dan berisiko rendah sebanyak 6 orang (12%). Keluhan nyeri punggung bawah sebanyak 32 orang (64%) mengalami cukup nyeri pada bagian pinggang. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa keeratan hubungan sangat lemah dengan nilai p=0.244 (nilai p>0.05) dengan koefisien korelasi 0.168. Simpulan, korelasi antara posisi duduk tidak ergonomi saat bekerja dengan keluhan nyeri punggung bawah pada penjahit di pabrik garmen Tasikmalaya, dengan keeratan hubungan pada kategori sangat lemah.
Kata kunci: Ergonomi, Nordic Body Map (NBM), Nyeri punggung bawah, Posisi duduk, Rapid Entire Body Assessment (REBA)
