Abstract:
Daun kentut merupakan salah satu tanaman liar yang sudah diteliti di negara Cina
sedangkan untuk di Indonesia belum ada yang meneliti khususnya di Jawa Barat
untuk mengobati penyakit Diabetes Mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui uji efek hipoglikemik ekstrak etanol daun kentut berdasarkan
perbedaan tempat tumbuh tanaman dengan ketinggian 600-700m dpl (Banjaran)
dan 100m dpl (Cikelet) dengan metode toleransi glukosa pada mencit jantan galur
Swiss Webster yang diinduksi glukosa 195mg/20g BB mencit. Uji efek
hipoglikemik dilakukan berdasarkan pengukuran kadar glukosa darah
menggunakan Glukometer Easy Touch® . Hewan uji yang digunakan dibagi 7
kelompok yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi suspensi CMC-Na 0,5%
tanpa diinduksi glukosa, kelompok kontrol positif yang diberi suspensi CMC-Na
0,5% dan diinduksi glukosa, 4 kelompok uji yang diberi suspensi ekstrak etanol
daun kentut baik yang di Banjaran (600-700m dpl) dan Cikelet (100m dpl) dengan
masing-masing dosis 3,5g/kg BB mencit dan 1,75g/kg BB mencit, kelompok
pembanding yang diberi suspensi sitagliptin dengan dosis 0,0065g/kg BB mencit.
Data yang diperoleh di analisis menggunakan ANOVA dan uji lanjut Tukey HSD.
Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanol daun kentut baik yang berasal dari
tempat dengan ketinggian 600-700m dpl (Banjaran) dan 100m dpl (Cikelet)
menunjukkan perbedaan bermakna secara statistik (p<0,05) dibandingkan dengan
kontrol positif dalam menurunkan kadar glukosa darah pada menit ke 90 dan 120.
Jika dibandingkan antara Cikelet dan Banjaran menunjukkan tidak berbeda
bermakna secara statistik (p<0,05) dalam menurunkan kadar glukosa darah. Hal
ini membuktikan bahwa perbedaan tempat tumbuh tidak mempengaruhi dalam
menurunkan kadar glukosa darah.