Abstract:
Benguk merupakan salah satu sumber daya alam Indonesia yang kurang
dimanfaatkan. Biji benguk telah lama digunakan di India dan Negara-negara lain
sebagai tanaman obat, sebaliknya di Indonesia kebanyakan hanya digunakan
sebagai bahan baku pembuatan tempe. Salah satu kandungan utama dari biji
benguk adalah levodopa (L-dopa) yang berperan aktif terutama sebagai afrodisiak.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jenis dan konsentrasi pengikat
tablet yang berbeda terhadap karakteristik fisik tablet. Biji diekstraksi
menggunakan metode dekok dengan pelarut air dan metode soxhlet dengan
pelarut etanol 70%. Kedua jenis ekstrak diformulasikan dengan variasi jenis dan
konsentrasi pengikat yaitu PVP 2,5%, 3% dan 3,5% serta mucilago amyli 7,5%,
8%, dan 8,5%. Analisis dilakukan terhadap dua tingkatan; evaluasi karakteristik
granul, evaluasi karakteristik tablet untuk ditentukan tablet dengan karakteristik
yang baik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan pengikat
dengan jenis dan konsentrasi yang berbeda memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap karakterisik fisik tablet. Penambahan pengikat yang kemudian
menghasilkan karakteristik fisik tablet yang baik yaitu pada jenis dan konsentrasi
pengikat PVP 3,5% untuk tablet yang mengandung ekstrak air (diperoleh dari
metode dekok) dan pengikat mucilago amyli 8% untuk tablet yang mengandung
ekstrak etanol (diperoleh dari metode soxhlet).