dc.description.abstract |
Penelitian ini berjudul Hubungan antara Kampanye Sanksi Sistem Kunci
Roda Kendaraan Oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung dengan Kedisiplinan
Pengendara di Jalan Otista Bandung`. Permasalahan kemacetan di Kota Bandung
salah satunya disebabkan karena ketidakteraturan parkir kendaraan, di mana pada
beberapa jalan utama banyak ditemui pengendara yang memarkir kendaraan di
bahu jalan, sehingga menyebabkan kemacetan. Oleh karena itu, Pemerintah Kota
Bandung melalui Dinas Perhubungan mengeluarkan kebijakan adanya pelarangan
parkir kendaraan di bahu jalan Otista, di mana pelanggaran akan dikenai sanksi
berupa kunci roda kendaraan. Adanya aturan tersebut membutuhkan kampanye
yang terencana dengan baik, sehingga dapat membentuk sikap disiplin masyarakat
dalam hal parkir kendaraan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan antara Kampanye
Sanksi Sistem Kunci Roda Kendaraan oleh Dishub Kota Bandung dengan
Kedisiplinan Pengendara di Jalan Otista Bandung. Metode yang digunakan adalah
korelasional, dengan melakukan pengumpulan data lapangan melalui penyebaran
kuesioner yang ditunjang oleh observasi dan wawancara. Sampel dalam penelitian
ini adalah pengendara kendaraan yang melintasi Jl. Otista yang berjumlah 100
orang, dengan penentuan sampel berdasarkan teknik quota sampling. Teknik
pengolahan data menggunakan metode analisa korelasi rank spearman melalui
software SPSS For Windows 17.
Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara
Komunikator Kampanye (X1), pesan kampanye (X2) dan Media Kampanye (X3)
dengan Kedisiplinan Pengendara (Y). Hasil ini menunjukkan bahwa petugas
sebagai komunikator dapat menjalankan fungsinya dalam menyampaikan pesan
dan mempengaruhi publik untuk berperilaku disiplin, pesan kampanye mengenai
sanksi dapat dipahami oleh publik baik dari isi maupun tujuannya, serta media
kampanye yang digunakan telah menjadi saluran komunikasi yang efektif dalam
menyampaikan aturan dan sanksi, sehingga membentuk sikap disiplin pengendara.
Saran praktis dalam penelitian ini yaitu adanya pelatihan yang berkala
terhadap petugas mengenai teknik persuasi dalam komunikasi, dalam perancangan
pesan lebih menggunakan kata-kata dan gaya bahasa yang tidak kaku disertai
dengan gambar, adanya penjelasan yang lebih mendetail mengenai latar belakang,
isi, dan tujuan dari adanya sanksi ini, dan media yang digunakan lebih bervariasi.
Saran teoritis adalah memperdalam kajian dengan menggunakan teori dan konsep
dalam komunikasi antarpersona dari petugas dan memperdalam kajian
komunikasi persuasif sebagai landasan teori, sehingga proses persuasi dapat lebih
diketahui. |
en_US |