A Da’i/Teacher should encourage learners. Thus, learners feel confident in their ability. Preachers / teachers should not only be blamed mad'u/learners/Jamaah, but should highlight the correct answers so that mad'u/learners/pilgrims are motivated to keep learning. This study is aimed at Quran Recitation that is carried by MUI of Nagrak village. It includes several important things. (1) This research is based on the basic concept of phenomenology. (2). It was looking for a congregation's response to the agenda Routine Quran Recitation of Nagrak Village. (3). It tries to find a view of recitation Jamaah of Nagrak Village to the contents of the recitation. (4) It tries to express the things that motivate the Jamaah to raise the development of recitation. (5). Lastly, It also tries to explain the nature of the phenomenological study of Dai Roles in Jamaah motivation to improve the quality of recitation. The method used in this research is qualitative descriptive method. The data covers the problems facing efforts to tackle propaganda increasingly heavy and complex. Islamic Propagation must be held by the preachers are organized in a cohesive and organized neatly. Da'wah requires preparation, planning, and systems that work effectively and efficiently. Thus, Islam is not only positioned as a religion, but also can be a way of life and provide solutions to existing problems. In order to establish neighborly harmony, teaching materials is expected to present the positive things that can become a guideline. Thus, it can be uswah for daily life. In the end, it is expected that it will change the Jamaah, the environment, and all the people of the Nagrak village.
Seorang Da’i / Guru harus memberikan dorongan kepada peserta didik agar peserta didik percaya diri terhadap kekuatannya. Mudai/ Guru jangan memberikan kesalahan-kesalahan kepada mad’u/ peserta didik / Jamaah tapi harus ditonjolkan jawaban-jawaban yang betul agar mad’u/ peserta didik / jamaah termotivasi dalam belajar selanjutnya.Penelitian ini mengarah kepada Pengajian yang dilaksanakan oleh MUI Desa Nagrak, : 1).Konsep dasar Fenomenologis, 2). Respon jamaah terhadap agenda Pengajian Rutin Desa Nagrak, 3). Pandangan jamaah pengajian Desa Nagrak terhadap isi pengajian tersebut, 4). Hal-hal yang memotivasi jemaah untuk membangkitkan perkembangan pengajian, 5). Hakikat kajian Fenomenologis Peran Dai dalam memotivasi Jemaah untuk meningkatkan kualitas jamaah pengajian ?Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif Kualitatif dengan mengumpulkan data-data yang tertuju pada masalah yang sedang dihadapi Usaha untuk menghadapi masalah dakwah yang semakin berat dan kompleks, dakwah Islam harus diselenggarakan oleh para da’i secara kerjasama dalam kesatuan yang teratur rapih, dengan persiapan dan perencanaan serta mempergunakan sistem kerja yang efektif dan efisien. supaya Islam tidak hanya diposisikan sebagai agama saja, namun lebih dari itu, Islam mampu menjadi pedoman hidup serta menjadi solusi bagi permasalahan yang ada.Dalam rangka menjaga keharmonisan menjalin keharmonisan bertetangga diharapkan materi pengajian bisa menyajikan hal-hal yang mampu menuntun sikap pemahaman terhadap kehdiran mereka dalam mengikuti kegiatan-kegiatan sebagai uswah bagi kehidupan sehari-hari sehingga akan merubah terhadap diri sendiri, lingkungan dan masyarakat sekelilingnya khususnya di Desa Nagrak.Dalam rangka meningkatkan peran dan menghasilkan Da’I yang kredibel dan mempunyai wawasan luas dalam mengsikapi persoalan yang berkembang, di masyarakat diharapkan adanya kerjasama program yang dilaksanakan oleh Pakultas Dakwah Unisba dan MUI Desa Nagrak.Kesimpulan ini adalah Kondisi sosio-demografi komunikasi dakwah di Desa Nagrak memilki 3 (tiga) faktor yang perlu dicermati secara khusus. Dalam rangka meningkatkan perhatian jamaah pengajian, MUI tingkat Desa Nagrak sudah menyediakan jadwal pengajaian untuk tingkat desa Nagrak dua tahun kedepan. Masyarakat pengajian yang dilaksanakan dari tahun 1977 lebih ditingkatkan lagi. Menumbuhkan motivasi masyarakat diharapkan penyampaian dakwah di Desa Nagrak bisa dilaksanakan secara efektif. Komunikasi yang bisa memberikan kesan makna yang mendalam bagi para pendengarnya.A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah. Rasa keprihatinan para tokoh Agama yang ada dilingkungan Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung terhadap perkembangan Islam di daerah tersebut akhirnya melahirkan kesepakatan seluruh tokoh masyarakat untuk dibentuknya pengajian tingkat Desa.Pengajian Rutin yang dilaksanakan tingkat Desa Nagrak tersebut mencakup 24 DKM yang dilaksanakan pada Minggu ke I setiap bulan. Pengajian tingkat Desa Nagrak telah dilaksanakan sejak tahun 1977 sampai dengan sekarang, Tidak luput dari pasang surutnya kegiatan tersebut dikarenakan daerah Nagrak saling berjauhan antara satu DKM dengan DKM lainnya, kadang kala harus dicapai dengan jarak 3 Km sampai 5 Km yang perjalanan ojek atau dengan jalan kaki.Dengan perkembangan tersebut menuntut kepada penyelenggara, (MUI) Desa Nagrak untuk menyediakan pemberi materi merangkul dari seluruh potensi yang ada di daerah Desa Nagrak. Pemberi materinya bergiliran dari Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Persis, dan Syarikat Islam, yang diikuti oleh seluruh masyarakat yang ada di lingkungan Desa Nagrak.Pengajian ini sudah dilaksanakan/ dimulai dari Tahun 1977[1] sampai dengan sekarang. Jemaah pengajian yang dihadiri kurang lebih 250 - 300[2] orang sedangkan jumlah penduduk Desa Nagrak berjumlah 11.350 jiwa.[3] Dari pengamatan penulis, pengajian tersebut sepertinya monoton[4] dilakukan berulang-ulang sama nada dan ragamnya, sehingga membosankan dan menjemukan dan kurang pengembangannya sehingga kemakmuran dan kgiatan di mesjid-mesjid tetap sepi tidak berubah.Dari fenomena di atas penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut, dalam satu penelitian Skripsi dengan judul Peran Da’i dalam memotivasi jemaah Pengajian (Study Fenomenalogis) “Studi Fenomenologi peran Da’i dalam Memotivasi Jemaah Pengajian Rutin Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung” 2. Tujuan Penelitian. Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :1) Untuk mengevaluasi sampai sejauh mana perkembangan masyarakat Desa Nagrak terhadap perkembangan pengajian yang ada dilingkungan Desa Nagrak.2) Untuk mengetahui sampai sejauhmana respon jemaah terhadap pengajian tersebut.3) Untuk mengetahui pendapat para tokoh masyarakat yang ada di lingkungan Desa Nagrak sebagai evaluasi pengembangan jamaah pengajian Desa Nagrak.4) Untuk mengetahui solusi apa saja yang bisa digunakan oleh Para tokoh masyarakat, Kepala Pemerintahan Desa dan MUI dalam menghadapi beban psikologi komunikasi dakwah tersebut.5) Untuk mengetahui apa saja yang diharapkan khususnya oleh MUI dalam pengembangan pengajian tingkat Desa tersebut.A. LANDASAN TEORI1. Konsep dan Metode Dakwah. Dakwah mengandung pengertian sebagai satu kegiatan ajakan dalam bentuk lisn, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik ekstra individual maupun secara kelompok. Agar timbul dalam dirinya satu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agamanya yang disampaikan tanpa adanya paksaan.Tujuan Dakwah adalah mempertemukan kembali fitrah manusia dengan agama atau menyadarakan manusia supaya mengakui kebenaran Islam dan mau mengamalkan ajaran Islam sehingga menjadi orang baik, sebagaimana Alloh berfirman dalam Al-Qur’an ( 30:30)فَأَقِمۡ وَجۡهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفٗاۚ فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ لَا تَبۡدِيلَ لِخَلۡقِ ٱللَّهِۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلۡقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكۡثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعۡلَمُونَ ٣٠“ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”Dan Al-Qur’an Surat 16 : 125ٱدۡعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِٱلۡحِكۡمَةِ وَٱلۡمَوۡعِظَةِ ٱلۡحَسَنَةِۖ وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَن ضَلَّ عَن سَبِيلِهِۦ وَهُوَ أَعۡلَمُ بِٱلۡمُهۡتَدِينَ ١٢٥“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” 2. Psikologi Komunikasi dalam Aplikasi Dakwah.Manusia dalam konsepsi Psikologi, menentukan cinta, kreativitas dan pertumbuhan pribadi yang ada dalam dirinya. Berdasarkan definisi-definisi dakwah yang telah disebutkan di atas, sesungguhnya esensi dakwah terletak pada usaha pencegahan (preventif) dari penyakait-penyakit masyarakat yang bersifat psikis dengan cara mengajak, memotivasi, merangsang serta membimbing individu dengan atau kelompok agar sehat dan sejahtera jiwa raganya, sehingga mereka dapat menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran dan dapat menjalankan ajaran agama sesuai dengan tuntutan Syariat Islam.Motivasi adalah kondisi psikologi yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Oleh karena itu membangkitkan mitivasi pengajian memegang peranan penting untuk menjadikan masyarakat yang agamis dan berakhlakul karimah. Metode dan Tehnik Penelitian.Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif membiarkan sebuah makna muncul dari partisipasi-partisipasi itu sendiri sehingga bersifat fleksibel. Dengan kata lain proses penelitian dapat disesuaikan dengan proses yang ada meliputi alat-alat pengumpulan data, dan metode pengumpulan data dapat disesuaikan dengan perkembangan penelitian.[1]Adapun penelitian deskriptif yaitu penelitian untuk mengukur secara cermat terhadap fenomena sosial tertentu.Dengan demikian metode penelitian deskriftif kualitatif yang dimaksud dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang menggambarkan fenomena yang mendapat gambaran yang menyeluruh dengan terperinci yang diperoleh dari sumber serta latar belakang objek penelitian yang bersangkutan.[2]Teknik Pengumpulan dan Sumber Data.Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri atas :Observasi.Observasi merupakan suatu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan terhadap objek penelitian secara teliti, serta pencatatan secara sistematis. Observasi dilakukan sepanjang penelitian berlangsung. Observasi yang dilakukan untuk penyusunan proposal yang bertujuan mendapat data awal penelitian.Setelah dilakukan observasi, langkah selanjutnya adalah wawancara. Wawancara bertujuan melengkapi data penelitian yang telah dilakukan dari hasil observasi.b. Wawancara.Wawancara adalah proses percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab,Wawancara dengan para tokoh masyarakat yang ada dilingkungan Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.a) Wawancara dengan Kepala Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.b) Wawancara dengan Ketua MUI Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.c) Wawancara dengan jemaah pengajian rutin.Dokumentasi.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Dokumentasi berguna untuk membantu menampilkan kembali beberapa data yang mungkin belum diperoleh.Manfaat dokumentasi dalam penelitian kualitatif, yaitu :a) Memberikan latar belakang yang mengenai pokok penelitian;b) Dapat dijadikan bahan tringulasi untuk mengecek kesesuian data, dan;c) Merupakan bahan utama dalam penelitian.[3] B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Konsep Dasar Fenomenologis Desa Nagrak. Berdasarkan analisa Profil Komunikasi Dakwah Desa Nagrak, Kecaamatan Pacet, Kabupaten Bandung merupakan gambaran dari agenda pada proses dakwah yang dijalankan oleh para komunikator dakwah. Proses Komunikasi Dakwah tersebut akan melahirkan satu “pola” yang umum. Pola komunikasi dakwah merupakan seperangkat agenda di dalam aktivitas kontek dakwah yang berlangsung secara berkelanjutan, bersesuaian dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga pelaksanaan komunikasi dakwah dapat dievaluasi secara objektif, dan kondisi yang perlu dimekarkan dapat dilakukan dengan kongkrit.Faktor sosio-demografis merupakan kondisi sosial dan kepanduan yang terformat dari karakteristik pribadi. Kondisi ini pada gilirannya ikut mempengaruhi suasana batin dan preferensi masyarakat terdapat sesuatu. Dengan mengetahui karakteristik masyarakat muslim di satu wilayah maka Da’i dapat memiliki gambaran yang jelas yang berkaitan dengan perilaku mereka, yang berkaitan dengan penerimaan mereka terhadap dakwah Islam. Sehingga potret demografis ini akan dapat dijadikan landasan bagi penyusunan metode, teknik dan media komunikasi dakwah dan model dakwahnya pada fase yang berikutnya. Metode dakwah merupakan ilmu tentang cara penyampaian dakwah dan cara menghilangkan halangan-halangan yang merintangi sampainya tujuan jemaahnya.2. AgendaDalam rangka meningkatkan perhatian jamaah terhadap pengajian rutin Desa Nagrak, Pengurus MUI Desa Nagrak telah menyiapkan agenda pengajian rutin dua tahun ke depan,[4] disamping pengajian yang dilaksanakan oleh masing-masing DKM, sehingga betapa pentingnya pengajian tersebut dapat dirasakan oleh setiap orang. Sehingga jamaah merasa berkepentingan dengan menuntut ilmu yang dilaksanakan oleh MUI tingkat Desa Nagrak tersebut.Perhatian yang sekarang sedang ditingkatkan oleh MUI Desa Nagrak adalah bagaimana disamping meningkatkan pengajian juga meningkatkan kwalitas para Da’i yang ada dilingkungan Desa Nagrak. Sehingga diperlukannya Kaderisasi untuk membina para ustadz dan ustadzah sehingga wawasan mereka meningkat.Hal ini adalah merupakan permasalahan yang penulis jadi perhatian, dimana di Desa Nagrak terdapat potensi yang dahsyat apabila dikembangkan dan dibina dengan baik, sehingga melahirkan para Da’i yang kredibel yang akan mampu menghadapi segala permasalahan dan tantangan yang dihadapi. Sehingga diperlukannya suatu metode pembinaan para Da’i yang dapat membuka cakrawala saqofah Islamiyah mereka berkembang dan salah satu diantaranya yaitu dengan mengadakan kerjasama program yang akan dirintis dan dilaksanakan kerjasama bareng-bareng antara Fakultas Dakwan Unisba dan MUI Desa Nagrak dalam masalah Pembinaan Da’i. Hal ini diperlukan sekali untuk membuka cara pandang yang berbeda dimasyarakat sehingga hal-hal yang menjadi permasalahan dimasyarakat bisa terbuka dan mendapat jawaban yang sesuai dengan aturan Al-Qur’an dan As-Sunnah.Inilah biasanya beberapa kegiatan yang dilaksanakan hampir setiap tahun oleh MUI tingkat Desa Nagrak dalam rangka menyemarakkan dan mengisi Agenda keislaman untuk terwujudnya nilai-nilai keislaman di masyarakat khususnya masyarakat muslim di daerah Desa Nagrak, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung.3. Pandangan Jamaah pengajian terhadap isiPeran dakwah yang dilaksanakan oleh MUI Desa Nagrak diharapkan mampu meningkatkan pemahaman Aqidah seseorang/ jamaah sehingga dapat meningkatkan amalan sehari-hari yang sesuai dengan aturan Al-Qur’an dan As-Sunnah yang disampaikan dengan cara Bil Hikmah wal mauidhotul Hasanah.Disamping adanya pembinaan tentang Aqidah yang berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah, karena Aqidah merupakan pondasi bagi kekuatan seorang Muslim dimana dia akan teruji sampai sejauh mana ketahanan mentalnya yang akan menjawab segala permasalahan yang berkembang4. Motivasi.Setelah mengetahui tujuan dari komunikasi dakwah, selanjutnya kita juga mengetahui tentang peran komunikasi dalam dakwah . setidaknya ada beberapa peran komunikasi dalam dakwah diantaranya adalah :a) Menumbuhkan Motivasi Masyarakatb) Menarik Perhatian Masyarakatc) Mengutamakan Kegunaan Materi Dakwahd) Menyampaikan Dengan Gaya Bahasa yang Indah dan Lembute) Menjelaskan Pengertian Materi Dakwahf) Membangkitkan Motivasi Pengajian Ruting) Cara Membangkitkan Motivasi Pengajian Rutin1. Motivasi Intrinsik.Jadi motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam individu tanpa adanya paksaan dorongan dari orang lain tapi atas kemauan sendiri. Misal kemauan untuk belajar karena ingin mendapat ilmu pengetahuan.2. Motivasi Ekstrinsik.Motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu, karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain misal karena disuruh untuk mengikuti pengajian oleh orang lain atau diajak mengikutinya sehingga akan menambah ilmu keagamaan.5. Fenomena.Fenomenologi merupakan pandangan berpikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif manusia dan interprestasi-interprestasi dunia. Ada beberapa ciri pokok fenomenologis yang dilakukan oleh peneliti fenomenologis.` Para fenomenologis berasumsi bahwa kesadaran bukanlah dibentuk karena kebetulan oleh sesuatu hal lainnya dari pada diri sendiri. Demikian juga, dan kehidupan sehari-hari, seseorang tidak ada kontrol diri terhadap kesadaran restruktur.Peneliti kualitatif percaya bahwa mendekati orang dengan tujuan mencoba memahami pandangan mereka dapat mengganggu pengalaman subjek. Bagi peneliti kualitatif terdapat perbedaan dalam (1) derajat mengatasi masalah metodologis/ konseptual ini dan (2) cara mereka mengatasinya. Adapun seorang peneliti, yang jelas ia harus menyadari persoalan teoritis dan isu metodologi ini.Peneliti kualitatif cenderung berorientasi fenomenologis namun sebagian besar diantaranya tidak radikal, tetapi idealis pandangannya. Mereka memberi tekanan pas segi subjektif. C. KESIMPULANA. Kesimpulan.Pada bagian akhir dari penelitian ini dapat disimpulkan berbagai hal sebagai berikut :Kondisi sosio-demografi komunikasi dakwah di Desa Nagrak memiliki 3 (tiga) faktor yang perlu dicermati secara khusus.Dalam rangka meningkatkan perhatian jamaah terhadap pengajian, MUI tingkat Desa Nagrak sudah menyediakan jadwal pengajian untuk tingkat desa Nagrak Dua tahun kedepan yang diharapkan akan mampu menjawab segala permasalahan yang berkembang di masyarakatMasyarakat pengajian yang dilaksanakan MUI tingkat Desa Nagrak mengharapkan pengajian yang telah dilaksanakan dari tahun 1977 lebih ditingkatkan lagi.Menumbuhkan Motivasi Masyarakat, diharapkan penyampaikan dakwah di Desa Nagrak bisa dilaksanakan secara efektif.Dari uraian yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya komunikasi yang baik merupakan komunikasi yang bisa memberikan kesan makna yang mendalam bagi para pendengarnya.B. Saran.Penelitian ini telah menemukan berbagai hal penting yang berkaitan dengan Dakwah. Sehubungan dengan itu, kami menyarankan kepada berbagai pihak sebagai berikut :Kepada MUI dan Kepala Desa Nagrak serta jajarannya mudah-mudahan penelitian ini dijadikan sebagai evaluasi sampai sejauhmana Pengajian yang telah dilaksanakan dari tahun 1977 tersebut.Sampai sejauhmana Pengajian tersebut bisa dirasakan oleh masyarakat yang ada dilingkungan Desa Nagrak.Llangkah apa saja yang bisa dikembangkan untuk pengembangan pengajian tersebut.Kepada para komunikator dakwah di Desa Nagrak untuk mengkaji hasil penelitian ini karena kami memandang data dan informasi dalam penelitian ini sangat bermanfaat.5. Demikianlah dalam hal ini kami harapkan semua pihak, lembaga penelitian dan para ilmuwan untuk melanjutkannya berbagai penelitian lanjutan dengan menghubungkan berbagai faktor sosio-demografis di masyarakat. Sebab faktor sosio-demografis perlu dicermati dengan baik.[1] Moelang, Lexy, J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2011[2]Moelang, Lexy, J. Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2011[3]Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Transito, Bandung, 2003 Hal.85[4] Wawancara dan Data yang sampaikan oleh Drs. Ayep Ketua MUI Desa Nagrak, November 2014 [1] Hasil Wawancara dengan MUI dan Kepala Desa Nagrak pada tanggal 15 Mei 2015di Kantor Desa Nagrak.[2] Hasil Wawancara dengan Ketua MUI dan Desa Nagrak pada tanggal 15 Mei 2015[3] Hasil Wawancara dengan Ketua MUI dan Kepala Desa Nagrak pada tanggal 15 Mei 2015[4] Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Tahun 1988, Hal 591