| dc.contributor |
|
|
| dc.contributor |
|
|
| dc.creator |
Nugraha, Miftahudin Setia |
|
| dc.creator |
Iskandar, M. Roji |
|
| dc.creator |
Hayatudin, Amrullah |
|
| dc.date |
2016-02-18 |
|
| dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_keluarga_islam/article/view/2532 |
|
| dc.description |
The rise of robbery crime makes people uneasy because of the disruption of security and harmony. The majority of Indonesia's population is Muslim. However, the Indonesian criminal code is derived from the heritage of the colonial Dutch’s Code of Penal. The law has a different philosophical foundation with the philosophy espoused by the Indonesian people, giving rise to another problem. The main problem in this study includes some questions. (1) How is the provision of penalties for robbery under Islamic criminal code? (2) How is the provision of penalties for robbery under Indonesian criminal code? (3) What are similarities and differences in provision of penalties for robbery under the criminal codes of Islam and Indonesia? This study has several objectives. Firstly, this study is to determine the provisions of the robber sentenced under the Islamic criminal code. Secondly, it is to determine the provisions of robber punishment under the Indonesian criminal code. Thirdly, it is to know the differences and similarities of robber punishment under the Islamic and Indonesian criminal codes. This study used descriptive and comparative approaches with the normative juridical approach and library research. The results of the study suggest that the punishment for the crime of robbery under the Islamic criminal code covers being killed (or crucified), crossed cut off on hands and feet, and exiled (from homeland). The given punishment must be tailored to specific criteria. According to the Indonesian criminal code, punishment for robbery includes several conditions. First, a robber who only takes goods is punishable by imprisonment for a maximum of nine years. Second, a robber who took goods at night, and in a quiet place or street, and resulted in serious victim injuries is punishable by imprisonment for a maximum of twelve years. Third, a robber who takes goods and makes the victims death is punishable by imprisonment for a maximum of fifteen years. Fourth, a two or more allied robbers who takes victim's property and causes victim death or grievous bodily harm. |
|
| dc.description |
Maraknya tindak kejahatan begal, menjadikan masyarakat resah karena terganggu keamanan dan ketentramannya. Penduduk Indonesia adalah mayoritas muslim, akan tetapi hukum pidananya bersumber dari Kitab Undang-Undang Hukum Pidana peninggalan penjajahan Belanda, memiliki landasan falsafah yang berbeda dengan falsafah yang dianut oleh bangsa Indonesia, sehingga menimbulkan permasalahn dan menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu 1) Bagaimana ketentuan hukuman begal menurut hukum pidana Islam?, 2) Bagaimana ketentuan hukuman begal menurut hukum pidana Indonesia?, 3) Bagaimana persamaan dan perbedaan ketentuan hukuman begal menurut hukum pidana Islam dan menurut hukum pidana Indonesia? Tujuan penelitian ini adalah: pertama, untuk mengetahui ketentuan hukuman begal menurut hukum pidana Islam; kedua, untuk mengetahui ketentuan hukuman begal menurut hukum pidana Indonesia, dan ketiga, untuk mengetahui perbedaan dan persamaan ketentuan hukuman begal menurut hukum pidana Islam dan menurut hukum pidana Indonesia. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif analitis dan komparatif dengan pendekatan yuridis normatif dan library research. Hasil penelitian sebagai jawaban permasalahan di atas adalah bahwa hukuman bagi tindak pidana begal menurut hukum pidana Islam, yaitu: dibunuh atau disalib, dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik (bersilang); dibuang dari negeri (tempat kediamannya) yang disesuaikan dengan kriteria atau unsur pelaku. Dan menurut hukum pidana Indonesia hukuman bagi tindak pidana begal yaitu: pertama, hanya mengambil harta dapat diancam hukuman pidana penjara maksimum sembilan tahun, kedua, mengambil harta yang dilakukan di malam hari di tempat atau jalan yang sepi dan mengakibatkan luka berat dapat diancam pidana penjara maksimum dua belas tahun, ketiga, mengambil harta dan mengakibatkan kematian korban dapat diancam pidana penjara lima belas tahun, keempat, mengambil harta dan mengakibatkan kematian korban atau luka berat yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bersekutu. |
|
| dc.format |
application/pdf |
|
| dc.language |
ind |
|
| dc.publisher |
Universitas Islam Bandung |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_keluarga_islam/article/view/2532/pdf |
|
| dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/hukum_keluarga_islam/article/downloadSuppFile/2532/367 |
|
| dc.source |
Prosiding Hukum Keluarga Islam; Vol 2, No 1, Peradilan Agama (Februari, 2016); 19-26 |
|
| dc.source |
Prosiding Hukum Keluarga Islam; Vol 2, No 1, Peradilan Agama (Februari, 2016); 19-26 |
|
| dc.source |
2460-6391 |
|
| dc.subject |
Proceedings of the Law of Islamic Family |
|
| dc.subject |
Robber, Islamic Criminal code, Indonesian Criminal code |
|
| dc.subject |
Prosiding Peradilan Agama |
|
| dc.subject |
Begal, Hukum Pidana Islam, Hukum Pidana Indonesia |
|
| dc.title |
A Comparative Study of the Perspectives of Islamic and Indonesian Criminal Codes Towards Robber |
|
| dc.title |
Studi Komparatif Begal dalam Perspektif Hukum Pidana Islam dan Hukum Pidana Indonesia |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
| dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
| dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
| dc.type |
Qualitative |
|
| dc.type |
Kualitatif |
|