dc.contributor |
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNISBA |
|
dc.creator |
Prasasti, Lulu |
|
dc.date |
2015-02-09 |
|
dc.identifier |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/844 |
|
dc.description |
Fenomena zaman Rasullah SAW menunjukkan, kaum terdahulu, manusia pada umumnya memiliki standar penilaian sendiri mengenai kebahagian yang berdasarkan nafsunya. Manusia mulia bukan ditentukan oleh seberapa besar kekayaan, seberapa kuat kesewenang-wenangan. Allah mengisahkan dalam Al-QS. Al-Fajr tentang keutamaan waktu dan kondisi umat-umat terdahulu yang mendustakan para nabi-Nya, serta penyesalan manusia akibat sikap sombong, cinta dunia, dan pembangkangan kepada-Nya. Dapat dilihat, pada zaman modern sekarang pendidikan hanya berorientasi membentuk anak yang cerdas, yang mengembangkan ilmu pengetahuan saja tanpa diimbangi dengan pendidikan agama yang mampu mengisi jiwa yang dapat mengendalikan moral. Sehingga generasi zaman modern ini banyak penyimpangan moral dan etika, dikarenakan ilmu yang dipelajari hanya sebabatas pengetahuan tanpa pemaknaan, dan pengamalan. Generasi umat manusia memiliki kecerdasan, dan berpengetahuan luas, tetapi dalam hidupnya tidak menemukan sebuah ketenangan, dan ketentraman, karena hanya berorietasi hal yang bersifat materi. sehingga jiwanya kosong, tidak dapat memaknai hakikat kehidupan yang sesungguhnya, sehingga kebahagiaan yang selama ini dirasakannya bersifat fana. Allah menggambarkan golongan manusia yang diberikan kemuliaan jiwa yang tenang dan merasa ridha dan diridhai serta pahala berupa kenikmatan yang mereka terima di sisi-Nya. Allah SWT bersabda dalam Qs-Al-Fajr ayat 27-30: $pkçJ r'¯»t ߧøÿ¨Z9$# èp¨ZÍ´yJôÜßJø9$# ÇËÐÈ ûÓÉëÅ_ö $# 4 n<Î) Å7În/u Zpu ÅÊ#u Zp¨ ÅÊó £D ÇËÑÈ Í?ä{÷ $$sù Îû Ï »t6Ïã ÇËÒÈ Í?ä{÷ $#ur ÓÉL¨Zy_ ÇÌÉÈ “Wahai jiwa yang tenang (27) Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya (28) Maka masuklah kedalam jama’ah hamba-hamba-Ku (29)Dan masuklah kedalam surga-Ku.”(30 Sebagaimana gambaran kondisi perjalanan hidup umat manusia, hidup dengan berbagai problematika yang harus dihadapi sebagai ujian dan cobaan dari Allah SWT. Pribadi manusia yang senantiasa ridha dan memanfaatkan kehidupan dengan beramal shaleh sesuai dengan petunjuk Al-Quran, maka ia akan mampu mengantarkannya menjadi golongan yang berjiwa tenang dan memiliki mental yang sehat. Zakiah Daradjat dalam bukunya, Islam dan Kesehatan Mental (1983) mengemukakan, kesehatan mental adalah terwujudnya keharmonisan yang sungguh-sungguh antara faktor jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem yang bisa terjadi dan merasakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya, oleh karena itu jiwa atau nafs, seyogyanya memiliki mental yang sehat di setiap umat manusia untuk menghadapi problematika kehidupan. Ketika telah mencapai keyakinan yang begitu kuat kepada Allah SWT, maka tidak ada sedikit pun rasa cemas atau gelisah dalam hatinya. Karunia inilah yang senantiasa akan membawa seorang muslim dalam mencapai keridoan Allah SWT serta berdampak terhadap psikis atau batin maupun jasmani. Sehubungan dengan uraian di atas dapat diamati bahwa ada kesenjangan makna dari kesehatan mental yang selama ini di kenal. Kesehatan mental tidak selalu identik dengan kesempurnaan. Kesehatan mental bersumber dari keharmonisan dan keseimbangan dalam penerimaan diri untuk menghadapi realita kehidupan. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang makna kesehatan mental yang terkandung dalam QS. Al-Fajr guna mengambil Strategi pendidikan dalam upaya seorang muslim mencapai kesehatan mental dengan judul : STRATEGI PENDIDIKAN DARI QS. AL-FAJR AYAT 27-30 TERHADAP UPAYA SEORANG MUSLIM MENCAPAI KESEHATAN MENTAL |
|
dc.format |
application/pdf |
|
dc.language |
ind |
|
dc.publisher |
Universitas islam Bandung |
|
dc.relation |
http://karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/pai/article/view/844/pdf |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 1, No 1, Pendidikan Agama Islam (Februari, 2015); 22-32 |
|
dc.source |
Prosiding Pendidikan Agama Islam; Vol 1, No 1, Pendidikan Agama Islam (Februari, 2015); 22-32 |
|
dc.source |
2460-6413 |
|
dc.subject |
PAI |
|
dc.subject |
SRATEGI |
|
dc.title |
STRATEGI PENDIDIKAN DARI QS. AL-FAJR AYAT 27-30 TERHADAP UPAYA SEORANG MUSLIM MENCAPAI KESEHATAN MENTAL |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/article |
|
dc.type |
info:eu-repo/semantics/publishedVersion |
|
dc.type |
Peer-reviewed Article |
|
dc.type |
analisis deskriptif |
|