Abstract:
Obesitas dapat didefinisikan sebagai kelebihan lemak dalam tubuh. Menurut
WHO tahun 2005 terdapat 1,6 milyar penduduk dunia mengalami kelebihan berat
badan pada usia ≥ 15 tahun dan 400 juta diantaranya mengalami obesitas.
Obesitas dapat ditimbulkan oleh makan yang berlebih dan aktifitas fisik yang
kurang. Makanan yang mengandung banyak lemak salah satunya adalah
gorengan. Indikator distribusi lemak adalah lingkar pinggang. Faktor lain yang
mempengaruhi lingkar pinggang adalah rokok. Nikotin dalam rokok akan
menyebabkan lipolisis, penurunan nafsu makan dan peningkatan pengeluaran
energi.
Rancangan penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan menggunakan
metode cross sectional yang bertujuan untuk mencari hubungan antara jumlah dan
variasi konsumsi gorengan sebagai kudapan pagi dengan lingkar pinggang
perokok dan bukan perokok TNI AU Lanud Wiriadinata.
Hasil uji menjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jumlah konsumsi
gorengan dengan lingkar pinggang pada perokok dan bukan perokok (p= 1,00).
Hasil yang sama juga menujukkan bahwa tidak ada hubungan antara variasi
konsumsi gorengan dengan lingkar pinggang pada perokok dan bukan perokok
(p=0,91).
Tidak adanya hubungan tersebut disebabkan oleh aktivitas fisik yang baik.
Data statistik menujukkan bahwa orang yang merokok memiliki kecenderungan
untuk memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil, hal ini disebabkan oleh
kandungan nikotin dalam rokok. Rokok dapat mengecilkan lingkar pinggang,
namun rokok memiliki efek lain yaitu dapat menyebabkan penyakit jantung dan
pembuluh darah.