Abstract:
Asma bronkial merupakan masalah kesehatan yang serius secara global. Prevale nsi
asma bronkial pada anak Sekolah Dasar (SD) sebesar 3,7−16,4%. Hal ini
mengindikasikan terdapat faktor prenatal atau perinatal yang mungkin menjadi
penyebab utamanya. Kelahiran prematur, berat lahir rendah, dan fetal growth
restriction mungkin berhubungan dengan perkembangan normal paru yang
berpengaruh pada perkembangan asma bronkial di kemudian hari. Anak dengan
berat lahir rendah cenderung mudah mengalami penurunan fungsi respirasi dan
peningkatan risiko penyakit respirasi kronik selama masa kanak-kanak. Tujuan
penelitian ini adalah melihat hubungan riwayat berat bayi lahir rendah dengan
kejadian asma bronkial pada siswa sekolah dasar.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret–Juni 2015 di SDN Banjarsari dan
SD Al-Azhar 30 Bandung menggunakan metode observasional analitik dengan
rancangan case control. Uji statistik menggunakan uji Fisher’s Exact Test.
Jumlah responden pada penelitian ini adalah 68 siswa sekolah dasar
penderita asma bronkial, 33 siswa SDN Banjarsari Bandung dan 35 siswa SD Al-
Azhar 30 Bandung. Sebanyak 68 siswa sekolah dasar yang tidak memiliki riwayat
asma bronkial dijadikan sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian didapatkan
siswa penderita asma bronkial dengan riwayat berat bayi lahir rendah (BBLR)
sebanyak 4 siswa (6%) dan siswa yang tidak menderita asma bronkial dengan
riwayat bayi berat lahir rendah juga sebanyak 4 siswa (6%), (p=1,00, OR=1,00).
Simpulan, tidak terdapat hubungan antara riwayat bayi berat lahir rendah
dan kejadian asma bronkial pada siswa sekolah dasar.