dc.description.abstract |
Pupuk merupakan faktor produksi yang sangat penting bagi sektor pertanian. Ketika
pupuk mengalami kelangkaan, maka dampak langsungnya adalah permasalahan
ketahanan pangan nasional. Kelangkaan pupuk ini pernah terjadi di awal tahun 2012
di Jawa Barat dan yang menjadi penyebab kelangkaan pupuk antara lain adalah
permintaan yang tinggi, permainan harga, dan masalah pendataan, dan juga aspek
distribusi pada supply chain. Salah satu kendala yang masih sering dijumpai dalam
sistem distribusi adalah adanya fenomena bullwhip effect. Bullwhip effect adalah
adanya simpangan yang jauh antara persediaan dengan permintaan. Hal ini
disebabkan kesalahan pada permintaan yang tinggi, permainan harga, masalah
pendataan, dan juga aspek distribusi. Hal ini juga dialami oleh PT Pupuk Kujang
selaku produsen utama pembuat pupuk bersubsidi di Jawa Barat. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengukur bullwhip effect yang terjadi dalam supply chain pupuk
urea bersubsidi. Setelah mendapatkan nilai bullwhip effect, kemudian akan dilakukan
analisis mengenai penyebab terjadinya bullwhip effect, Selanjutnya akan diusulankan
agar dampak bullwhip effect dapat dikurangi. Pada perhitungan nilai bullwhip effect
ini ada beberapa langkah perhitungan yang harus dilakukan, yaitu menghitung nilai
rata-rata, kemudian menghitung standar deviasi, menghitung nilai koefisiensi, dan
terakhir adalah menghitung nilai bullwhip effect. Cara mengukur bullwhip effect
sendiri diukur dengan membandingkan variabilitas permintaan yang di terima dengan
penjualan yang dikeluarkan oleh sebuah chanel pada supply chain. Dalam
perhitungan ini data akan dibagi ke dalam 4 periode, hal ini dikarenakan musim
panen akan datang setiap 3 - 4 bulan sekali, sehingga PT Pupuk Kujang akan
melakukan evaluasi data peramalan dan permintaan dalam jangka waktu per 3 bulan.
Hasil perhitungan nilai variabilitas menunjukan terjadinya bullwhip effect di beberapa
wilayah Jawa Barat yang dikirimkan dari PT Pupuk Kujang ke distributor dan
retailer.
Ada pun usulan solusi perbaikan yang dapat diberikan untuk permasahalan tersebut
adalah meningkatkan koordinasi antar pelaku supply chain, kemudian menjaga
stabilitas harga, pemendekan lead time, dan memperbaiki keakuratan peramalan. |
en_US |