dc.description.abstract |
Sumber energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi, salah satunya
batubara, yang memiliki potensi besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
Total sumberdayanya per-November di Indonesia diperkirakan mencapai 105,2
miliar ton, dimana cadangan batubara diperkirakan 21,1 miliar ton (Badan
Geologi, 2012). Dengan asumsi recovery penambangan 70% dan tingkat
produksi rata-rata sebesar 353 juta ton (produksi tahun 2011), maka cadangan
tersebut dapat ditambang selama ± 42 tahun. Dari cadangan batubara tersebut
saat ini 80% dari total produksi batubara diekspor, terutama ke Jepang, Taiwan,
Korea Selatan dan Eropa (ESDM, 2012).
Dengan keadaan seperti itu untuk mempertahankan kebutuhan energi
dalam negeri perlu dilakukan. Karena kelangkaan kapasitas pasokan minyak di
Indonesia maka batubara lebih ditngkatkan pemanfaatannya untuk sumber
energi dalam negeri dengan cara pencairan batubara atau sering disebut Coal
Water Mixture (CWM). Formasi pembawa batubara yang memenuhi kriteria untuk
feedstock CWM yaitu: Fomasi Pulaubalang pada Cekungan Kutai, Formasi
Meliat pada Cekungan Tarakan, dan Formasi Tanjung pada Cekungan Pasir.
Spesifikasi dari batubara sebagai bahan baku pembuatan CWM sebaiknya
batubara dengan kadar air yang relatif rendah (<10%) atau bituminus dengan
nilai kalori >6.000 kal/gr.
Metode CWM ini tepat dilakukan di Indonesia karena banyaknya
cadangan batubara di Negara ini. Sehingga cadangan batubara yang ada bisa
lebih dimanfaatkan pemakaiannya untuk produksi energi Indonesia. Jumlah
cadangan dan sumberdaya untuk CWM ini diambil dari 29 perusahaan tambang
PKP2B feedstock CWM sebanyak 49.327,09 juta ton. Tapi untuk mewakili data
tersebut diambil dari 4 perusahaan PKP2B perusahaan yang terdapat dalam
feasibility study (studi kelayakan) perusahaan tambang yang ada di Kalimantan
Timur, yaitu: PT. Insani Baraperkasa, PT. Santan Batubara, PT. Gunungbayan
Pratamacoal, dan PT. Lanna Harita Indonesia. Jumlah cadangan dari empat
perusahaan ini sebanyak 280,029 juta ton dan didapat cadangan batubara kalori
tinggi untuk feedstock CWM 153,61996 juta ton dengan nilai loss terjadi maka
menghasilkan 256,03327 juta kiloliter CWM. Prediksi kebutuhan batubara CWM
sebanyak 347,91 juta ton atau 579,8902 juta kilo liter CWM untuk 40 tahun
kedepan. Dari jumlah cadangan empat perusahaan ini dapat diprediksi umur
pabrik sesuai feedstock CWM selama 20 tahun sampai tahun 2035. |
en_US |