Abstract:
Kasus kecelakaan yang terjadi dari tahun ke tahun semakin meningkat. Salah satu
penyumbang terbesar dari angka kecelakaan saat berkendara mobil maupun motor
adalah Remaja. Terdapat sekitar 45% kasus kecelakaan yang terjadi dalam satu
tahun dialami oleh remaja. Namun tidak dipungkiri saat ini semakin marak
pengguna kendaraan mobil yang dikendarai oleh para remaja yang berusia kurang
dari 17 tahun. Hal tersebut merupakan pelanggaran peraturan lalu lintas, dimana
pengendara mobil haruslah berusia 17 tahun dan sudah memiliki SIM. Masalah
mengenai pelanggaran pada remaja yang mengendarai mobil tanpa memiliki SIM
adalah hal yang sering kita jumpai dan merupakan hal yang penting untuk diteiliti.
Untuk mengetahui faktor apa yang dapat mempengaruhi remaja untuk
mengendarai mobil tanpa memiliki SIM adalah dengan mengetahui intensi dari
remaja tersebut berdasarkan analisa teori Planned behavior yang dipaparkan oleh
Icek Ajzen. Penelitian dilakukan pada subjek di SMA Z Bandung yaitu
merupakan sekolah dimana siswanya banyak mengendarai mobil. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui dari ke tiga determinan intensi, yaitu perceived
behavior conttrol, subjective norms, dan attitude toward behavior yang paling
berkontribusi pada perilaku mengendarai mobil pada siswa yang belum memiliki
SIM. Hasil analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda, didapat bahwa
determinan attitude toward behavior dan subjective norm mempengaruhi secara
signifikan intensi siswa mengendarai mobil di SMA Z Bandung. Hal ini berarti
terdapat pengaruh significant person terhadap intensi mengendarai mobil tanpa
memiliki SIM pada siswa di SMA Z.