Universitas Islam Bandung Repository

Arahan Peningkatan Citra Kawasan Tugu Khatulistiwa Di Kota Pontianak

Show simple item record

dc.contributor.author Syachpulianti, Sherlyka Utari
dc.date.accessioned 2016-04-30T03:35:34Z
dc.date.available 2016-04-30T03:35:34Z
dc.date.issued 2014
dc.identifier.uri
dc.description.abstract Diketahui bahwa garis imajiner nol derajat atau garis Khatulistiwa hanya melintas pada 12 negara di dunia yaitu Negara Equador, Kolombia, Brazil, Gabon, Kongo, Republic Kongo, Uganda, Kenya Somalia, Maldives, Indonesia dan Krinbati. Kota Pontianak merupakan salah satu Kota di Indonesia yang tepat dilewati garis imajiner nol derajat atau garis khatulistiwa. Di Kota Ponttianak, terdapat Kawasan Tugu Khatulistiwa, dimana pada kawasan ini terletak bangunan monumental yang dijadikan sebagai landmark Kota Pontianak yang berupa Tugu Khatulistiwa, yang menjadi simbol kawasan yang tepat dilewati garis imajiner nol derajat. Kawasan Tugu Khatulistiwa ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Cagar Budaya, Kawasan Strategis Sumberdaya Alam dan Teknologi, Kawasan Pariwisata Budaya (RTRW Kota Pontianak, 20130 dan sebagai Taman yang Dikelola oleh Pemerintah Darah (Masterplan RTH Kota Pontianak, 2010). Kawasan Tugu Khatulistiwa memiliki keuikan dan peruntukan fungsi kawasan yang masih belum dimanfaatkan dan direalisasikan secara maksimal, yang dapat memberikan daya tarik bagi kawasan ini. Citra Kawasan Tugu Khatulistiwa tidak sesuai dengan keunikan dan peruntukan kawasannya, dimana image kawasan tidak mencerminkan sebagai kawasan strategis Cagar Budaya maupun Kawasan Strategis Sumberdaya Alam dan Teknologi. Kemudian, Sebagai Kawasan yang diewati garis khayal yang memiliki bangunan monumental didalamnya, tidak dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan dan pembangunan kawasan disekitarnya, sehingga tidak terjadi keserasian pembangunan. Tujuan dari studi ini adalah mengidentifikasi dan memberikan arahan peningkatan citra Kawasan Tugu Khatulistiwa, dengan mengidentifikasi elemen pembentuk citra Kawasan Tugu Khatulistiwa berdasarkan elemen pembentuk citra kota menurut Kevin Lynch. Metodologi yang digunakan yaitu melalui analisis kualitatif yang didasarkan pada kebijakan dan kondisi eksisting di lapangan, terkait dengan lima elemen pembentuk citra kota yaitu District, landmark, path, node, dan edge. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa dibutuhkan penambahan dan peningkatan lima elemen citra kota pada Kawasan Tugu Khatulistiwa. Output dari penelitian ini berupa usulan pengembangan citra Kawasan Tugu Khatulistiwa di Kota Pontianak yang meliputi peningkatan District, landmark, path, node, dan edge yang sesuai dengan keunikan dan peruntukan kawasannya. en_US
dc.publisher Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung (UNISBA) en_US
dc.subject Citra, Kawasan Tugu Khatulistiwa, District, landmark, path, node, dan edge. en_US
dc.title Arahan Peningkatan Citra Kawasan Tugu Khatulistiwa Di Kota Pontianak en_US
dc.type Article en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search Unisba Repository


Advanced Search

Browse

My Account