dc.description.abstract |
Istri Korban KDRT di pedesaan umumnya menarik diri dari lingkungan karena merasa
malu atas status KDRT dalam rumah tangganya. Selain itu, rasa sakit hati atas perilaku
suami sering dipendam sendiri oleh korban sehingga semakin besar kebencian korban
terhadap pelaku. Setelah bergabung dengan Bale Istri, korban mendapatkan wadah untuk
mencurahkan perasaan, berbagi pengalaman serta dukungan dari sesama korban lainnya.
Hal tersebut menumbuhkan kepercayaan diri, keramahan serta rasa kebersamaan yang
sedikit demi sedikit mengurangi kebencian dalam diri korban, sehingga korban semakin
mudah memaafkan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keeratan hubungan antara
Social Support dengan Forgiveness pada Istri Korban KDRT di Komunitas Bale Istri
Paseh. Penelitian ini menggunakan metode korelasional, dengan mengunakan metode
purposive sampling, didapatkan sampel penelitian berjumlah 16 orang dengan kriteria
istri yang menjadi anggota aktif dan tidak bercerai. Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur Social Support diadaptasi dari Social Provision Scale oleh Cutrona & Russel
(1987). Alat ukur yang digunakan untuk mengukur Forgiveness adalah alat ukur yang
diturunkan dari teori Forgiveness Worthington (2006). Data yang dianalisis secara
statistik menggunakan uji Rank Spearman. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif yang kuat antara Social Support dengan Forgiveness Istri
Korban KDRT di Komunitas Bale Istri Paseh, = 0,789. Social Support memiliki
korelasi negatif dengan dimensi Unforgiveness dengan rs = -0.662 dan memiliki korelasi
positif dengan dimensi Positive Other dengan = 0.689. Ini berarti semakin tinggi Social
Support yang dirasakan dari Bale Istri, maka semakin sulit korban untuk Unforgiveness,
semakin mudah korban untuk Positive Other pada suami, dan semakin mudah korban
untuk memaafkan suami. |
en_US |