Abstract:
Film adalah salah satu alat media massa yang cukup kuat untuk menyampaikan maknamakna
terhadap khalayak. Salah satu aspek yang paling menonjol dalam sebuah film ini adalah
masalah tentang kebebasan pers, risiko profesi jurnalis, dan hukum terhadap pers.
Film “Kubur Kabar Kabur” merupakan sebuah film yang mengangkat tentang profesi
seorang jurnalis dalam menghadapi berbagai ancaman dan kekerasan, juga mengangkat tentang
lemahnya supremasi hukum pada kekerasan jurnalis. Dengan mengusung tema profesi jurnalis,
film ini ternyata menyimpan permasalahan keprofesian yang dialami oleh para jurnalis.
Skripsi ini meneliti tentang bagaimana media membingkai jurnalis ditinjau dari sisi
keprofesiannya pada film dokumenter yang berjudul “Kubur Kabar Kabur”. Penelitian ini
menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis framing model William A.
Gamson, di mana pada model ini menggunakan dialog-dialog verbal dan non-verbal sebagai
objek penelitian dan capture adegan sebagai data pendukung penelitian.
Hasil penelitian ini menunujukan bahwa seorang jurnalis dikonstruksi sebagai profesi
yang rentan terhadap bahaya, hal ini dikarenakan para jurnalis selalu dihadapakan dengan
ancaman, kekerasan, dan kematian. Berdasarkan tiga bingkai utama atau frame central idea yang
digambarkan pada film ini yakni wartawan belum bebas menjalankan profesinya, rentan terhadap
bahaya, dan lemahnya supremasi hukum pada kekerasan wartawan.