dc.description.abstract |
Buah mentimun (Cucumis sativus L) banyak digunakan secara tradisional untuk
kecantikan karena buah mentimun dapat mengurangi bengkak yang terjadi pada
kantung mata, menyegarkan kulit, dan mengencangkan kulit. Senyawa flavonoid,
polifenol, kuinon, dan tanin yang terkandung dalam ekstrak buah mentimun
memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang dapat menghambat terjadinya
penuaan dini pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas
antioksidan ekstrak buah mentimun, memformulasikan ekstrak dalam bentuk
sediaan mikroemulsi dan menentukan aktivitas antioksidan sediaan. Uji aktivitas
antioksidan dilakukan dengan metode peredaman Diphenylpicrylhidrazil (DPPH).
Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak buah mentimun memiliki aktivitas
antioksidan dengan nilai IC50 835.41 ppm dan diformulasikan dalam bentuk
mikroemulsi dengan konsentrasi ekstrak 1%, konsentrasi surfaktan 30%, dan
konsentrasi kosurfaktan 30% (Gliserin 20%; Propilenglikol 10%). Kemudian
dilakukan uji stabilitas fisik sediaan meliputi organoleptis, pH, viskositas, dan
sentrifugasi selama 28 hari, dan uji freeze thaw selama 5 siklus pada suhu
penyimpanan 40°C. Hasil pengamatan menunjukan bahwa sediaan mikroemulsi
yang mengandung ekstrak buah mentimun yang dihasilkan memiliki stabilitas
fisik yang baik, dan hasil uji aktivitas antioksidan sediaan menunjukan nilai
persen inhibisi sebesar 39.536 %. |
en_US |