Abstract:
Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan oleh
Salmonella enteretica serovar thyphi (S. thyphi) dan hanya didapatkan pada
manusia. Kejadian demam tifoid yang terjadi di Indonesia disebabkan antara lain
karena faktor kebersihan makanan, kebersihan pribadi maupun lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian
demam tifoid pada pasien yang dirawat dirumah sakit Al-Islam Bandung Periode
Februari-Juni 2015.
Penelitian dilakukan secara observational analitik dengan pendekatan metode
case control. Penelitian dilakukan di rumah sakit Al-Islam Bandung periode
Februari- Juni 2015. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan simple
random sampling. Kelompok kasus sebanyak 30 orang dan kelompok kontrol
sebanyak 50 orang. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi
– Square.
Berdasarkan hasil uji statistik, menunjukan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna dengan faktor risiko personal hygiene pada pasien yang dirawat di
rumah sakit Al-Islam Bandung, dengan nilai P-value sebesar (p<0,05). Dari 60
responden yang terdiri dari 30 pasien demam tifoid murni dan 30 pasien demam
tifoid dengan penyakit penyerta. Sebagian besar 80% tidak mengenal istilah
personal hygiene dan tidak bisa mendefinisikan personal hygiene. Dalam perilaku
personal hygiene didapatkan sebagian besar responden memiliki kebiasaan
mencuci tangan baik setelah makan ataupun setelah buang air besar, namun
sebagian besar tidak menggunakan sabun. Sedangkan untuk faktor kesehatan
lingkungan dan kebiasaan jajan tidak memiliki hubungan yang bermakna pada
pasien yang dirawat di rumah sakit Al-Islam Bandung pada periode Februari-Juni
2015, dengan nilai P-value sebesar (p>0,05).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan faktor risiko
personal hygiene dengan kejadian demam tifoid pada pasien yang dirawat di
rumah sakit Al-Islam Bandung periode Februari-Juni 2015.