Abstract:
Demam berdarah merupakan masalah kesehatan masyarakat karena angka
kesakitan dan kematiannya masih tinggi terutama pada anak. Salah satu penyebab
kematian dari demam berdarah adalah syok atau sindrom syok dengue. Faktor risiko
syok bermacam-macam salah satunya adalah status gizi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan status gizi dan kejadian sindrom syok dengue pada pasian anak
di RSUD Subang.
Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan
potong lintang yang dilakukan dengan cara melihat data rekam medik pasien sindrom
syok dengue di RSUD Subang Tahun 2014. Dari 58 pasien demam berdarah pasien
yang mengalami sindrom syok dengue sebanyak 18 pasien.
Hasil penelitian menunjukan kejadian sindrom syok dengue sebanyak 18
kasus dengan karakteristik usia terbanyak 5-9 tahun (44,5%) dan 10-14 tahun
(44,5%). Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki (55,6%), status gizi terbanyak
adalah normal (40,5%). Analisis statistik dengan menggunakan chi-square
didapatkan hasil (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat hubungan antara status
gizi dan kejadian sindrom syok dengue.
Kesimpulan tidak terdapat hubungan antara status gizi dan kejadian sindrom
syok dengue pada pasien DBD anak di RSUD Subang.