Abstract:
Daun wungu (Graptophyllum pictum (L.) Griff ) secara empiris memiliki aktivitas
dalam penyembuhan luka. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui efek
penyembuhan luka dari ekstrak dan formulasi salep ekstrak daun wungu.
Penelitian ini dilakukan dua tahap, pertama dilakukan uji pendahuluan untuk
mengetahui konsentrasi efektif yang dapat mempercepat penyembuhan luka dari
ekstrak daun wungu menggunakan 6 kelompok percobaan, yaitu kelompok
pembanding, kelompok kontrol positif, kontrol negatif, konsentrasi ekstrak daun
wungu 5%, 10%, dan 15%. Selanjutnya dari hasil konsentrasi ekstrak terbaik
dibuat ke dalam bentuk sediaan salep dan dilakukan uji evaluasi sediaan. Semua
tikus dilukai dengan diameter 1,5 cm. Luka diobati dua kali sehari. Data
kuantitatif diuji secara statistik menggunakan ANOVA (Analysis of Variant) dan
uji LSD (Least Significant Different) . Pada uji pendahuluan menunjukan
konsentrasi ekstrak 10% dapat mempercepat penyembuhan luka dibandingkan
dengan konsentrasi lain. Hasil penelitian menunjukan formulasi salep ekstrak
daun wungu memenuhi persyaratan farmasetika yang digunakan untuk uji
efektivitas penyembuh luka terhadap tikus. Pada uji lanjutan sediaan salep
konsentrasi 10% dapat mempercepat penyembuhan luka pada kelompok hewan
uji dibandingkan dengan kelompok lainnya.