Abstract:
Tahu sebagai salah satu produk makanan yang berasal dari kedelai, dinilai memiliki
manfaat yang berlimpah. Selain kandungan protein yang tinggi, diduga pula
memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji
aktivitas antioksidan pada filtrat produk utama dan produk samping tahu. Pada
penelitian ini, ekstraksi tahu dan ampas tahu dilakukan menggunakan dua pelarut
yang berbeda yaitu pelarut metanol dan aquades-aseton-etanol = (2:1:1). Uji aktivitas
antioksidan dilakukan dengan metode peredaman DPPH menggunakan alat
spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 516 nm. Aktivitas antioksidan
dihitung berdasarkan nilai IC50 dan dinyatakan dalam persen inhibisi, dengan vitamin
C sebagai pembanding. Uji statistik persen inhibisi menggunakan metode one-way
ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada persen inhibisi antar
sampel dan penggunaan dua pelarut ekstraksi yang berbeda. Uji LSD menunjukkan
sampel yang memiliki perbedaan bermakna dengan sampel uji lainnya yaitu pada
sampel tahu dengan pelarut ekstraksi metanol. Berdasarkan hasil IC50 yang diperoleh
dapat disimpulkan bahwa sampel tahu, air dan ampas tahu termasuk ke dalam
antioksidan lemah.