Abstract:
Edible film adalan lapisan tipis yang terbuat dari bahan yang dapat dimakan, serta
dapat berfungsi sebagai penahan perpindahan massa atau sebagai pembawa bahan
makanan dan tambahan untuk meningkatkan kemudahan penanganan makanan.
Pati ganyong memiliki kandungan amilosa yang cukup tinggi sehingga sangat
berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Penambahan
lidah buaya jenis Barbadensis millerBaker sebagai zat aditif berfungsi sebagai
antimikroba untuk meningkatkan kualitas edible filmdalam mencegah kerusakan
bahan makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
konsentasi pati ganyongdan lidah buaya terhadap karakteristik edible film. Edible
film terdiri dari 4 formula, yang masing-masing konsentrasi pati ganyong, gliserol,
dan lidah buaya yang berbeda. Edible film yang dihasilkan mempunyai karakter
kuat tarik 0,06-0,13 kg/cm2, persen pemanjangan 27,99-60,81%, ketebalan 0,03-
0,05 mm, water uptake 59,12- 86,61%, kelarutan 81,95% dan transparansi 44,8-
80,8%. Penambahan pati dan gliserol menyebabkan ketebalan edible film
meningkat, tetapi kuat tarik, elongasi, water uptake, transparansi, dan kelarutan
menurun. Serta penambahan lidah buaya menyebabkan kekuatan tarik dan water
uptake meningkat, tetapi persen pemanjangan dan transparansi menurun.