Abstract:
Lendir bekicot (Achatina fulica) telah diketahui memiliki aktivitas sebagai
antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dan Streptococcus mutans (Berni,
2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas lendir bekicot terhadap
bakteri lain yakni bakteri penyebab jerawat (Propionibacterium acnes), dan
memformulasikannya dalam bentuk sediaan gel. Pada tahap awal dilakukan
penentuan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) lendir bekicot, untuk
selanjutnya dijadikan dasar penentuan konsentrasi lendir yang akan ditambahkan
ke dalam sediaan. Evaluasi gel meliputi evaluasi fisik, uji stabilitas dipercepat dan
uji aktivitas antibakteri sediaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lendir
bekicot memiliki konsentrasi hambat minimum sebesar 11%. Formula gel yang
mengandung 11% lendir bekicot dibuat dengan variasi jenis dan konsentrasi
plasticizer (Propilen glikol dan gliserin). Evaluasi fisik (Organoleptis, waktu
kering, kelengketan, dan kerapuhan) dan uji stabilitas dipercepat selama 28 hari
pada suhu 40oC menunjukkan hasil terbaik pada sediaan yang mengandung 10%
Propilen glikol sebagai plasticizer dan 10% HPMC sebagai pembentuk gel. Gel
yang mengandung lendir bekicot memiliki aktivitas antibakteri terhadap
Propionibacterium acnes dengan diameter hambat 16,9 mm sebanding dengan gel
tetrasiklin 5%.