dc.description.abstract |
Potensi untuk berbuat buruk dapat terwujud besar atas pengaruh
lingkungan, oleh karena itu seseorang dapat melakukan tindakan kriminal karena
kurangnya penanaman pendidikan dan adanya krisis akhlak pada dirinya. Hal ini
bisa saja terjadi pada semua kalangan baik dari kalangan anak-anak, remaja
ataupun orang tua. Untuk menjaga keresahan dan keamanan masyarakat, Pelakupelaku
tersebut ditangkap dan dimasukkan ke Lembaga Pemasyarakatan untuk
menjalani hukuman dan dibina. Pembinaan merupakan upaya pemerintah yang
ditujukan terhadap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan untuk membekali
kekuatan mental, agar timbul kesadaran bahwa apa yang mereka perbuat itu
merupakan tindakan yang tidak benar karena keluar dari batas norma dan sudah
menimbulkan kerugian serta rasa tidak aman terhadap masyarakat. Dalam hal ini,
Pendidikan agama Islam memiliki peran penting dalam proses pembinaan, karena
salah satu penyadaran bagi mereka adalah dengan cara mengembalikan ke jalan
yang baik. Dengan pendidikan ini diharapkan narapidana tidak mengulangi
pelanggaran hukum di kemudian hari serta dapat berguna untuk masyarakat
lainnya. Bila pelaku itu di biarkan maka dapat mengakibatkan kekacauan,
berangkat dari permasalahan tersebut di atas penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian secara langsung dengan judul “Analisis Terhadap Managemen Program
Pendidikan Agama Islam Bagi Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Klasifikasi I Sukamiskin”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi program Pendidikan Agama Islam di Lembaga
Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung; untuk mengetahui Faktorfaktor
apa saja yang mempengaruhi program Pendidikan Agama Islam di
Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode deskriptif
dimana metode tersebut menuntut penelitian dengan langkah kegiatan. Data yang
terkumpul kemudian dianalisis dan disimpulkan, adapun teknik penelitian yang
digunakan adalah observasi, wawancara, angket dan studi dokumentasi. Kegiatan
penelitian dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Klasifikasi I Sukamiskin
Bandung.
Hasil penelitian di lapangan tersebut menunjuk ke beberapa temuan
yaitu: pada pelaksanaan Program Pendidikan Agama Islam bagi narapidana,
perencanaan yang dibuat pembina dan petugas Lembaga Pemasyarakatan adalah
perencanaan sederhana seperti adanya agenda pembelajaran. Pelaksanan
Pendidikan Agama Islam di Lembaga Pemasyarakatan telah sesuai dengan agenda
yang telah direncanakan, hal ini kelangsungannya dilaksanakan seminggu empat
kali pertemuan, dari hari senin sampai kamis. Pembinanya didatangkan dari
Kementerian Agama dan dibantu oleh narapidana yang sudah pandai dan
berpengalaman dalam baca tulis Qur’an diminta untuk mengajarkan teman-teman
sesama narapidana. Bentuk pelaksanaannya berupa pemberian materi,
diantaranya: Baca Tulis Al-Qur’an, Al-Qur’an, Hadits, Fiqih, Akhlaq, Tauhid,
Tarekh, Nahwu/Shorof, Mustholah Hadits, dengan metode menarik yang
disesuaikan dengan materi pembelajaran. Guru dan petugas Lembaga
Pemasyarakatan melakukan evaluasi atau penilaian terhadap program PAI pada
setiap semester, guna untuk menentukan tingkat keberhasilan kegiatan belajar
mengajar Program PAI di Lembaga Pemasyarakatan. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Program pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Lembaga
Pemasyarakatan, dapat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: faktor eksternal dan
internal. Faktor eksternal adalah faktor penyebab adanya program PAI di
Lembaga Pemasyarakatan yang meliputi faktor keharusan Lembaga
Pemasyarakatan mengadakan program pembinaan terhadap narapidana,
sedangkan faktor internal adalah faktor penyebab adanya program PAI di
Lembaga Pemasyarakatan yang meliputi Pembina di Lembaga Pemasyarakatan
melihat masih banyak narapidana yang masih memerlukan bimbingan di dalam
Pendidikan Agama Islam, sehingga berharap dengan adanya pembinaan program
PAI dapat merubah akhlak atau moral narapidana ketika kelak dikembalikan pada
masyarakat. |
en_US |