Abstract:
Jerawat dapat terjadi akibat peningkatan produksi sebum dan pertumbuhan bakteri
Propionibacterium acnes. Minyak kayu manis (Cinnamomum burmanni Nees ex Bl.)
diketahui mengandung senyawa sinamaldehid yang memiliki aktivitas antibakteri.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi hambat minimum (KHM)
dari minyak kayu manis terhadap bakteri P. acnes, memformulasikan minyak kayu
manis menjadi sediaan emulgel, dan menentukan aktivitas antibakteri dari sediaan
emulgel yang dihasilkan. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode
difusi agar terhadap konsentrasi minyak yaitu 0,1; 0,2; 0,5; dan 1%. Optimasi formula
emulgel dilakukan dengan penambahan gelling agent (karbomer 940) dan
memvariasikan jenis dan konsentrasi surfaktan yakni kombinasi gliseril monosterat
(GMS) dan TEA (8% dan 1,6%, serta 10% dan 2%), dan konsentrasi surfaktan asam
stearat dan TEA (8% dan 1,6%, serta 10% dan 2%). Sediaan dievaluasi dengan uji
stabilitas fisik dan uji stabilitas dipercepat pada suhu 40oC selama 28 hari
penyimpanan. Hasil penelitian menunjukkan nilai KHM minyak kayu manis adalah
0,2% yang memberikan diameter hambat 8,43 mm ± 0,023. Formula emulgel yang
paling stabil mengandung minyak kayu manis 1%, asam stearat 10% dan TEA 2%.
Emulgel tersebut stabil berdasarkan uji sentrifugasi, freeze thaw, dan uji stabilitas
dipercepat. Sediaan emulgel minyak kayu manis memiliki aktivitas antibakteri
terhadap P. acnes dengan diameter hambat 18,2 mm ± 0,049 yang berbeda dengan
basis.